Menurutnya, tindakan SSS sebaiknya dipandang sebagai bentuk kritik kreatif dan upaya edukatif untuk mengangkat isu penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi merugikan masyarakat.
“Daripada dikriminalisasi, ekspresi semacam ini seharusnya menjadi ruang diskusi untuk memahami batasan etika dan hukum dalam pemanfaatan teknologi,” tambahnya.
Farell juga menegaskan bahwa KM ITB telah memberikan pendampingan hukum kepada SSS dan keluarganya sejak Maret 2025.
Mereka kini tengah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk mendorong proses pembebasan.