Ragam

Melirik Bisnis Kopi Kekinian Selebriti yang Bikin Netizen Ketagihan

×

Melirik Bisnis Kopi Kekinian Selebriti yang Bikin Netizen Ketagihan

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Kopi merupakan jenis minuman yang banyak disukai banyak orang mulai dari orang dewasa hingga orang tua. Tak heran, meminum kopi sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Kebiasaan ngopi ini sudah melekat bagi masyarakat, sehingga rasanya akan ada yang kurang jika melewatkan waktu untuk meminum kopi.

Bisnis kedai kopi di Indonesia makin menjamur seiring dengan tumbuhnya jumlah generasi Z dan Y yang mendominasi demografi penduduk Indonesia.

Khusus untuk jenis kopi susu kekinian yang sebenarnya merupakan ready to drink fresh coffee, mengalami peningkatan yang tajam. Data Euromonitor mencatat jumlah penjualan kopi kekinian pada 2013 hanya 50 juta liter, pada 2018 melonjak hingga 120 juta liter.

Melihat peluang itu, para selebritas yang memang sudah punya nama besar ikut terjun meraup untung di kolam kopi susu kekinian. Berikut ini deretan artis yang terjun bisnis kopi sampingan dan menjanjikan.

1. “Ternakopi” Kaesang Pangarep

Setelah sukses dengan usaha kuliner berupa camilan nugget pisang “Sang Pisang”, Kaesang Pangarep merambah dunia bisnis minuman kopi berlabel “Ternakopi by Kaesang”.

Ternakopi by Kaesang hanya menawarkan menu kopi dingin atau lebih dikenal sebagai cold brew karena minuman itu dianggap lebih enak serta lebih praktis.

“Kalau cold brew kan bisa dinikmati lebih lama, bisa disimpan untuk dikonsumsi sampai besok. Selain itu, cold brew lebih aman untuk lambung,” kata Kaesang.

Ada 10 varian kopi dingin yang ditawarkan Ternakopi mulai dari rasa original, kopi gula jawa, kopi vanila, kopi avocado, kopi karamel, kopi hazelnut, kopi mint, kopi green tea, kopi taro, dan kopi cokelat.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut PTM Akan Dimulai Awal September 2021, Daerah Mana Saja?

Harga Ternakopi dibanderol Rp20.000.

2. “Kokali” Raffi Ahmad

Es kopi Kokali (Kopi Kaki Lima) dibuka oleh Raffi Ahmad lewat RANS Entertainment bersama ACR Corp.

Meski namanya mengandung embel-embel kaki lima, joint venture itu tidak berbentuk warung kaki lima, tapi berupa gerai minimalis di Lippo Mall Puri, Jakarta.

“Kaki lima kesannya merakyat, mudah dicari dan didapatkan, sampai sekarang banyak yang suka kaki lima. Nama memang kaki lima, tapi ketika lihat ke store terlihat nyaman dan eye catching,” ujar Raffi.

Raffi meyakini akan banyak orang menyukai kopi ini, bukan cuma lewat harga, rasa, juga kemasan.

“Indonesia kan penghasil kopi bermutu, kita mau kasih coba ke semua, selama ini orang tahunya kopi mahal harganya. Kami yakin dengan kemasan dan marketing berbeda, kami juga bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia,” kata dia.

Dengan harga kisaran Rp15.000 hingga Rp32.000, kopi dari Raffi Ahmad ini diharapkan bisa “merakyat” dan disukai berbagai kalangan.

Uniknya, pasokan biji kopi Kokali langsung diambil dari petani di perkebunan Pacet dan Puntang di Jawa Barat.

Anak baru di dunia kopi “kekinian” ini punya rencana ekspansi agresif, yakni membuka lebih dari 200 gerai hingga 2020.

Baca Juga:  Ketua MPR: Pak JK Menyatakan Akan Hadiri Pelantikan Presiden

Hingga akhir 2019,ditargetkan ada 20 gerai Kokali di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

3. “Ko&thol” Lucinta Luna

Hadir dengan memanfaatkan nama yang kontroversial, Lucinta Luna pada bulan September mengenalkan merk kopi susu Ko&thol, kopi rasa menthol lewat akun Instagram.

Tak kalah kontroversial, nama varian kopi susu yang disuguhkan dalam menu kopi Lucinta Luna juga sensasional sebut saja Kopi Mokondo yang merupakan kependekan dari Modal Kopinya Doang yang dibanderol harga Rp15.000. Ada juga kopi brown sugar yang dihargai Rp20.000.

4. “Kopi Bu Cetar” Syahrini

Pertengahan bulan Desember, Syahrini membuka bisnis rumah makan khas Sunda yang dipersembahkan bagi sang ibu Wati Nurhayati. Tak hanya itu, Syahrini melengkapi menu rumah makannya dengan kopi susu kekinian, Kopi Bu Cetar.

Menyajikan varian klasik hazelnut hingga kopi kelapa, Kopi Bu Cetar dibanderol dengan harga Rp20.000

5. “Stuja Coffee” Ayudia Bing Slamet dan Ditto

Pasangan Ayudia Bing Slamet dan Ditto merilis kedai kopi dengan menerapkan konsep ramah lingkungan seperti penggunaan botol kaca alih-alih gelas plastik dan kantong take away alih-alih kantung plastik.

Pasangan yang kisah cintanya disadur lewat film “Teman Tapi Menikah” itu memang sama-sama pencinta kopi, namun mereka juga ingin bisa menjaga lingkungan dari sampah plastik melalui bisnis coffee shopnya itu.

Varian kopi di kedai Stuja mulai dari es kopi susu bumi ukuran kecil yang dihargai Rp25.000 sampai kopi karamel blender seharga Rp48.000.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Untuk Sagitarius

6. “Kisaku” Raline Shah

Selebritas Raline Shah bersama adik dan tiga rekannya membuka bisnis kedai kopi bernama “Kisaku” di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Kisaku”, menurut Raline memiliki makna bersahabat, tulus, ramah, hangat.

“Semua elemen itu kami masukkan ke desain visual. Kami buat tempat senyaman mungkin,” ujar Raline di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Jenis kopi yang tersedia kedai ini perpaduan biji kopi Gayo Aceh dan Flores sehingga akan membangkitkan rasa mereka yang baru mencicipi kopi. Kopi tersedia dalam kondisi hangat dan dingin dengan kisaran harga mulai dari Rp25 ribuan hingga Rp40 ribuan.

Kemudian, untuk para pegiat diet vegan, ada pilihan susu yang terbuat dari gandum dengan cita rasa gurih.

“Ini semoga bisa meng-inspire orang untuk healthy lifestyle, susu (menyebut merek) sebagai alternatif susu sapi,” kata Raline.

Hasil riset perusahaan penyedia mesin dan bahan-bahan pembuatan kopi Indonesia, PT Toffin Indonesia, jumlah gerai kopi di Indonesia sampai Agustus mencapai 2.937, meningkat hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2016 yang hanya sekitar 1.083 di periode yang sama.

Sementara konsumsi kopi domestik Indonesia juga terus meningkat, data tahunan konsumsi kopi Indonesia pada 2019 yang dikeluarkan Global Agricultural Information Network mencatat proyeksi konsumsi domestik pada 2019/2020 mencapai 294.000 ton atau meningkat 13,9 persen dibanding konsumsi pada 2018/2019 yang mencapai 258.000 ton. (Red)

Tinggalkan Balasan