“Bukan hanya negara-negara kawasan yang dekat seperti Mesir, bahkan dari Indonesia dan Asia lainnya bisa mengakses,” ucap dia.
Ia juga menilai inisiatif ini sejalan dengan pendekatan baru Arab Saudi yang kini membuka diri terhadap beragam inovasi dan investasi strategis.
“Arab Saudi ini sekarang pendekatannya sangat bisnis, dengan konsultan dari Amerika. Ini betul-betul memanfaatkan potensi geografis Saudi Arabia,” tutur Menag.
Pemerintah berharap, jika gagasan ini terealisasi, maka akan muncul opsi baru yang lebih terjangkau dan merata bagi masyarakat yang ingin menjalankan ibadah ke Tanah Suci.
“Peluangnya terbuka luas,” ujar Nasaruddin. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





