Ragam

MH Soccer Academy: Tempat Mimpi Sepakbola Dimulai ala Markus Horison

×

MH Soccer Academy: Tempat Mimpi Sepakbola Dimulai ala Markus Horison

Sebarkan artikel ini
MH Soccer Academy: Tempat Mimpi Sepakbola Dimulai ala Markus Horison
Bukan cuma pelatih, Markus Horison juga jadi sosok ayah di lapangan. Hangat, tegas, dan selalu mendampingi.” (Foto kanan:12paz.blog.com)

JABARNEWS | BANDUNG – Kalau ada akademi bola yang rasanya kayak rumah kedua, ya itu MH Soccer Academy. Bukan cuma tempat latihan biasa, di sinilah Markus Horison—mantan kiper Timnas Indonesia yang dikenal dengan gaya main garang dan penuh semangat—menuangkan cintanya pada sepakbola. Lewat MH Soccer Academy di Bandung, Markus serius mencetak generasi pesepakbola masa depan dari usia muda.

Dari Lapangan ke Asrama: Serius Tapi Akrab

Bukan Markus Horison namanya kalau setengah-setengah. Di MH Soccer Academy, dia membangun sistem Boarding School yang menyatukan latihan intensif, pendidikan karakter, dan pola hidup sehat. Anak-anak kelahiran tahun 2007 sampai 2013 bisa ikut program ini. Mereka latihan lima kali seminggu, tinggal di asrama, dan tentu saja mendapatkan asupan gizi yang dijaga dengan baik.

“Kita ingin cetak pemain yang nggak cuma jago di lapangan, tapi juga kuat secara mental dan fisik,” ujar Markus suatu ketika saat sesi pelatihan.

Selain itu, para siswa juga punya banyak kesempatan tampil di kompetisi bergengsi, mulai dari Elite Pro Academy, Piala Soeratin Asprov Jabar, hingga Liga Top Skor. Jadi, bukan cuma latihan terus-terusan, tapi juga bisa mengukur kemampuan langsung di lapangan sungguhan.

Latihan Serius, Tapi Tetap Ramah di Kantong

Nah, buat kamu yang tinggal di Bandung dan pengin ikutan tapi belum siap untuk boarding, tenang aja. MH Soccer Academy juga punya program reguler yang lebih fleksibel.

Baca Juga:  Dua Hari Ini Pemkot Bandung Gelar OPM

Pendaftarannya gratis, biaya bulanannya juga cukup terjangkau. Latihannya tiga kali seminggu, yaitu Rabu malam, Jumat malam, dan Sabtu sore, bertempat di Stadion Siliwangi. Nggak cuma itu, semua siswa program reguler juga dapat jersey gratis.

“Kita pengin semua anak punya kesempatan belajar bola dengan benar. Nggak harus mahal, yang penting semangatnya ada,” kata Markus.

Siapa Sih Markus Horison Itu?

Kalau kamu anak bola sejati, nama Markus Horison pasti sudah nggak asing lagi. Pria kelahiran Pangkalan Brandan, 14 Maret 1981 ini pernah jadi penjaga gawang utama Timnas Indonesia. Tingginya sekitar 1,83 meter dan punya 37 caps antara 2007 hingga 2012.

Karier juniornya dimulai di Diklat PPLP Sumatera Selatan, lalu melesat bersama klub-klub besar seperti PSMS Medan, Persik Kediri, Arema, Persib Bandung, hingga PSM Makassar. Dia juga sempat main di Assalam FC, Timor Leste sebelum pensiun.

Markus ikut membela Timnas di Piala Asia 2007 dan jadi bagian penting dari skuad runner-up di AFF Suzuki Cup 2010. Pengalamannya bukan kaleng-kaleng!

Baca Juga:  Ini Empat Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik, Jangan Sampai Ada yang Tertinggal Ya

Dari Kiper Nasional ke Mentor Kiper Muda

Setelah menggantung sarung tangan, Markus nggak pergi dari dunia bola. Sebaliknya, dia justru masuk lebih dalam ke dunia pembinaan. Mulai dari Aceh United, lalu dipercaya jadi pelatih kiper Timnas U-16 sejak 2019 bersama pelatih kepala Bima Sakti.

Ia sukses membentuk generasi baru penjaga gawang muda. Salah satunya adalah Ikram Al Giffari, kiper utama saat Timnas U-16 juara AFF U-16 2022 di Stadion Maguwoharjo. Banyak pihak menilai penampilan Ikram tak lepas dari bimbingan Markus.

Usai final, Markus sempat viral lewat satu kalimat sederhana tapi bermakna:

“Ini bukti bahwa pelatih lokal bisa membawa tim menjadi juara. Jangan remehkan pelatih dan pemain lokal.”

Ungkapan “local pride” itu jadi simbol semangat dan keyakinannya terhadap kualitas anak negeri.

Gaya Pelatih: Tegas, Tapi Bikin Nyaman

Dalam melatih, Markus punya gaya khas. Ia tegas, tapi tetap bisa akrab dengan para pemain. Ia tak hanya mengajarkan teknik dasar, tapi juga membentuk mental juara, disiplin tinggi, dan rasa percaya diri yang kuat. Bagi Markus, sepakbola bukan cuma soal tendang bola, tapi juga soal membentuk karakter.

“Kalau pemain sudah percaya diri dan disiplin, itu separuh jalan menuju sukses,” katanya.

Baca Juga:  Markus Horison, Mantan Kiper Persib Putuskan Terjun ke Politik di Pileg 2024

Lebih dari Sekadar Sepakbola

Markus juga aktif di dunia politik. Ia bergabung dengan PDI-P dan bahkan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bandung dari Dapil 6 pada Pemilu 2024. Meski begitu, dia tetap menempatkan sepakbola dan pembinaan anak muda sebagai panggilan utama.

Kehidupan pribadinya pun tak kalah berwarna. Markus memutuskan menjadi mualaf pada tahun 2004. Ia sempat menikah dengan aktris Kiki Amalia, dan kini hidup bersama istrinya Bylqis Juwita Ningsih di Bandung. Ia punya dua anak, dan sempat mengalami masa duka saat kehilangan salah satu putrinya di akhir 2019.

Dari Mimpi ke Aksi Nyata

MH Soccer Academy bukan sekadar tempat latihan. Ini adalah wujud nyata dari mimpi Markus Horison untuk membangun masa depan sepakbola Indonesia. Dengan sistem yang rapi, pendekatan yang manusiawi, dan semangat “local pride” yang kuat, akademi ini memberi kesempatan luas bagi anak-anak Indonesia untuk berkembang.

Kalau kamu punya mimpi jadi pemain bola profesional, MH Soccer Academy bisa jadi titik mula yang tepat. Ikuti programnya, rasakan atmosfernya, dan siapa tahu, kamu jadi kiper (atau striker!) masa depan Garuda!

Yuk, intip kegiatan mereka lewat Instagram di @mhsocceracademy! (Red)