Sajabar

Ini Software Buatan Anak Desa, Permudah Data Kependudukan

×

Ini Software Buatan Anak Desa, Permudah Data Kependudukan

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kebutuhan informasi berbasis teknologi dewasa ini menjadi kebutuhan utama dan tantangan tersendiri di era teknologi informasi ini.

Menjawab hal tersebut Pemerintah Desa Wanayasa/Kecamatan Wanayasa yang diinisiasi oleh Sekretaris Desa (Sekdes), Ikhsan Firmansyah, membuat software untuk pengolah database kependudukan.

“Program yang diberi nama SIAK DESA MANDIRI (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Desa) ini dikerjakan dan dikembangkan bersama dengan salah satu ahli teknologi informasi yang sudah puluhan tahun bergelut dalam bidang program-program komputer, Wawan Dahlan. Beliau juga pemilik Smart Solution Company dan pemerhati bidang kemasyarakatan khususnya desa,” ujar Ikhsan yang juga inisiator Balanja di Warung Tatangga, Kamis (26/7/2018).

Ichsan menyebtukan, yang tercover dalam software buatan urang lembur ini, yaitu kebutuhan-kebutuhan data digital yang berhubungan dengan kependudukan. Selain itu, statistik masyarakat desa berupa data warga berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, tingkat ekonomi, pindah keluar, pindah datang, dan kelahiran. Informasi terkait desa bisa diketahui hanya dengan satu atau dua kali klik.

Baca Juga:  Operasi Ketupat Toba 2021, Polres Sergai Putar Balik 2062 Kenderaan

“Program ini juga dapat menangani urusan administrasi desa semacam surat menyurat serta pelayanan surat keterangan yang biasa dilayani oleh desa. Nantinya kita tidak lagi secara manual mengetik data warga ketika melayani surat keterangan. Hanya tinggal pilih data warga berdasar Nomor Induk Kependudukan (NIK) lalu pilih kebutuhan suratnya apa, selesai. Selanjutnya, tinggal print dan ditandatangani kepala desa atau perangkat desa yang biasa melayani,” ujarnya.

Dari sisi efektivitas kerja, lanjut dia, dirinya optimis program ini akan terasa manfaatnya. Fitur lain dari program SIAK DESA MANDIRI ini juga dapat membantu bagi penyelenggara Pemilu (KPU).

“Sebab itu, di program ini kita dapat melihat data warga yang akan genap 17 tahun pada saat hari H pemilihan. Ini jelas akan sangat membantu. Seperti yang kita ketahui, data apapun terkait warga biasanya semua pihak tertuju atau meminta data dati Kantor Desa. Program ini dapat menghandle semua kebutuhan data-data tadi,” paparnya.

Ditemui terpisah, Eep Saepul Malik, pendamping Desa Wanayasa, mengatakan, problem di desa biasanya yang paling umum adanya ketidaklengkapan database, sehingga menyulitkan berbagai pihak yang membutuhkan data secara cepat.

Baca Juga:  Purwakarta Resmi Terapkan PPKM Level 4, Ini Kata Ambu Anne

“Padahal kita seringkali memerlukan data tersebut sebagai bahan laporan pendampingan, jadi saya sangat support dan mengapresiasi kreativitas ini,” ujar Eep.

Tambah dia, ide serta kreativitas ini lahir dari perangkat desa di wilayah Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.

Pada kenyataannya terdapat beberapa kendala terkait ketersediaan data-data kependudukan desa.

“Data-data biasanya kalaupun ada, tidak begitu lengkap serta keberadaannya biasanya di Kasi atau Kaur bidangnya masing-masing. Mudah-mudahan dengan software ini, nantinya desa tidak lagi kesulitan dalam hal penyediaan data. Ini mungkin sebagai salah satu bentuk kontribusi saya selaku warga Purwakarta untuk kemajuan, kemudahan dan yang terpenting adalah untuk meningkatkan produktifitas kerja serta peayanan desa,” ungkap Eep.

Sementara, Wawan Dahlan sebagai programmer software tersebut mengaku, pemerintah desa tidak perlu khawatir harus menginput data sedemikian banyak. Software ini di-design untuk dapat mengimport data dari file database kependudukan di desa yang masih berupa file excel.

Baca Juga:  Gomez: Jangan Salahkan Pemain, Salahkan Saya Sebagai Pelatihnya

“Sampai saat ini Program SIAK DESA MANDIRI telah rampung hingga 95%, tinggal beberapa penyempurnaan konten, design, serta penambahan menu-menu yang dianggap dibutuhkan. Desa Wanayasa saat ini juga telah menggunakan software ini sekaligus sebagai proses test case untuk kebutuhan pengembangan software ini,” kata Wawan.

Lanjut dia, Research and Development program SIAK DESA MANDIRI ini memakan waktu singkat, hanya sekitar satu setengah bulan. Pihaknya terus-terusan diskusi secara online mengenai program ini selama hampir satu setengah bulan ini. Dia berharap apa yang dikerjakan ini akan bermanfaat bagi desa khususnya dan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

“Tentu saja harapan kami, pengembangan program yang awal mula nya dari pesisian desa dapat mendapat respon dari berbagai pihak, mohon doanya saja mudah-mudahan setelah penyempurnaan program ini paling lambat awal tahun 2019 dapat diaplikasikan di desa-desa se-Kabupaten Purwakarta,” harapnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat

 

Tinggalkan Balasan