JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Walikota Bandung Oded M Danial mengatakan berdasarkan paparan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) dan lembaga UPI tentang kemiskinan di Kota Bandung, ke depan database kemiskinan harus lebih mendetail.
’’Database kedepan harus terukur jelas dan detail. Jadi warga miskin itu terpetakan, apakah dia miskin permanen. Semisal jompo sudah tidak bisa bekerja atau miskin tapi masih bisa kerja, maka akan diberikan pelatihan,’’ jelas Oded saat ditemui di Balai Kota Jalan Wastukancana, Jumat (24/8/2018).
Oded berharap, adanya koordinasi yang kuat bisa mengentaskan kemiskinan di Kota Kembang ini. Hingga kini di Kota Bandung terdata ada 4,17 persen warga miskin dari jumlah penduduk sebanyak 2,4 juta jiwa.
’’Yang jelas bagaimana menghadapi mereka harus mandiri, empat persen warga miskin itu datanya harus by name by adress,” paparnya.
Oded menambahkan, jika mengandalkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk kemiskinan itu tidak cukup. ’’Masyarakat ini harus dilibatkan, mereka harus tahu ada saudaranya yang miskin, dari 4 persen itu 96 persen kan mampu. Mereka harus diedukasi, yang tidak mampu diberi kesadaran jangan malas, jangan mau dihuapan wae. Nah yang mampu, Anda punya saudara masih harus dibantu,” paparnya.
Dengan data mendetail, kata Oded, kerja pemerintah entaskan kemiskinan lebih mudah. ’’Data di Bandung ini gak seberapa, dibanding luar daerah. Intinya ke depan saya ingin mereka (Warga miskin, red) mandiri dan yang mampu peduli peka terhadap saudaranya,’’ tegas Oded. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat