“Jadi saya buat larangan karena Jabar kecil daerahnya dan wilayahnya sempit. Sawit kan perlu areal yang luas jadi gak cocok. Jadi cocoknya teh, karet, kopi,” tegasnya.
Menurutnya, pengawasan terhadap alih fungsi lahan sawit kini menjadi prioritas utama.
Dedi menceritakan pengalamannya saat menggagalkan rencana penanaman sawit di lereng Gunung Ciremai enam bulan lalu.
Ia langsung menginstruksikan Bupati setempat untuk menghentikan izin tersebut demi menjaga kelestarian hutan lindung.
“Saya bilang hentikan gak boleh diteruskan kemudian berhenti,” ucapnya.





