Di Purwakarta Cawagub Achmad Syaikhu Janji Revitalisasi Pasar Tradisional

JABARNEWS | PURWAKARTA – Cawagub Jabar, Achmad Syaikhu, menargetkan kemenangan 40 persen suara di Pilgub Jabar.

“Saya optimis mendulang 40 persen suara di Pilgub Jabar termasuk di Purwakarta ini,” ujar Syaikhu, saat blusukan ke Pasar Rebo Purwakarta, Rabu (28/02/2018).

Di kompleks pasar tradisional tertua di Purwakarta, Syaikhu berkeliling dan menyalami para pedagang dan pengayuh becak. Langkahnya terhenti di depan sebuah toko mas. Di sana Syaikhu didapuk Ketua Iwapa, H Zainal Mutaqien, menyampaikan orasi politiknya.

Baca Juga:  Berwisata ke Sumedang, Seorang Remaja Hanyut Terseret Arus Sungai Cihonje

“Saya sudah menemui beberapa elemen masyarakat dan Alhamdulillah mereka mensupport pasangan Asyik. Apalagi sekarang bekerja sama dengan Pasangan Zalu, saya makin optimis mendulang 40 persen suara,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Bekasi itu mengajak pedagang mempertahankan keberadaan pasar tradisional dari serbuan kapital dengan pasar modernnya.

“Di Bekasi pedagang tradisional mendorong pemerintah melakukan moratorium atas menjamurnya pasar modern,” ungkap dia.

Baca Juga:  Kolam Cibulakan, Bangunan Peninggalan Belanda di Purwakarta

Syaikhu menjanjikan membuat kebijakan anggaran merevitalisasi seluruh pasar tradisional di Jabar bila pasangan Sudrajat-Syaikhu terpilih menjadi Gubernur dan Wagub Jabar.

“Supaya kekhasannya ada, pasar tradisional di Jabar harus di brand,” katanya.

Di tempat yang sama Cabup Purwakarta jalur perseorangan Zainal Arifin mengatakan pasar tradisional merupakan aset daerah yang harus dimuliakan. Karena dinegara maju pasar tradisional merupakan sumber ekonomi berbasis rakyat.

Baca Juga:  Soal Kasus Pencurian dan Penyekapan di Cimahi, Polisi Ungkap Kecurigaan Ini

“Pasar tradisional ini dipertahankan,” ujarnya.

Zainal sependapat dengan Syaikhu diperlukan keberpihakan anggaran pemerintah memperkokoh keberadaan pasar tradisional.

“Salah satunya merivitalisasi pasar tradisional yang ada di Purwakarta,” katanya.

Zainal menyebutkan model pasar modern ini merupakan ekonomi kapitalis yang sudah barang tentu persaingannya tidak berimbang dengan tradisional.

“Kecuali ada kebersamaan pemerintah dan masyarakat baru bisa mengalahkan pasar modern,” katanya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat