Kandungan Merkuri Di Situ Cisanti Berasal Dari Pupuk Anorganik

JABARNEWS | BANDUNG – Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Doni Monardo, menuturkan, Sungai Citarum memiliki peran strategis sebagai mata air yang ditampung oleh tiga waduk di Jawa Barat.

“Sungai Citarum punya nilai yang strategis dibandingkan dengan sungai-sungai yang lain. Bukan berarti saya mengecilkan sungai lainnya, akan tetapi Citarum memiliki nilai yang sempurna,” kata Doni, di Kalpa Tree Dine and Chill, Kota Bandung, Jumat (02/03/2018).

Baca Juga:  Pengguna Android Wajid Tahu, 7 Cara Ini Bisa Menghemat Baterai Hp

Meski begitu, Doni sangat menyayangkan kondisi Sungai Citarum sangat tercemar oleh limbah berbahaya. Selain didominasi oleh sampah plastik, kondisinya juga diperparah dengan kandungan merkuri yang di ambang batas.

Dengan begitu, tentu saja air Sungai Citarum tak layak untuk dikonsumsi dikarenakan akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, apalagi Jawa Barat ini dihuni oleh kurang lebih 27 juta penduduk.

Baca Juga:  BMKG Minta Warga di Pesisir Selatan Jawa Barat Waspadai Gelombang Tinggi

Salah satunya adalah di Situ Cisanti, meski kondisinya saat ini sudah bersih, namun masih menyimpan kandungan merkuri yang cukup besar. Kandungan merkuri tersebut ternyata berasal dari pupuk anorganik.

“Setelah diteliti merkuri di Situ Cisanti bukan dari limbah industri, melainkan berasal dari pupuk anorganik hasil pertanian,” terangnya.

Baca Juga:  Akselerasi Vaksinasi, Salah Satu Ikhtiar Menuju Kota Bandung Era Endemi

Ditambahkannya, untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya bersama pemerintah memberikan sosialisasi terhadap masyarakat di sekitaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum agar melakukan alih profesi atau mengganti pupuk organik sebagai alternatif.

“Di samping itu, pemerintah pun sudah merencanakan bantuan terhadap masyarakat agar program Citarum Harum dapat terealisasi dalam jangka waktu tujuh tahun kedepan,” pungkasnya. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat