Atap SD Ini Ambruk, KBM Siswa Terbengkalai

JABARNEWS | KUNINGAN – Atap tiga lokal ruang SD Negeri Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan ambruk. Kendati ambruknya tiga lokal ruangan itu terjadi sejak awal Februari lalu, namun hingga kini belum ada tanda-tanda akan segera dilakukan perbaikan.

Kepala SD Negeri Cihirup, Edi Suardi, mengatakan, kerusakan bangunan sudah dilaporkan ke Pemkab Kuningan. Ambruknya atap ketiga ruang kelas itu diduga diakibatkan sudah termakan usia.

“Sekolah ini didirikan pada tahun 80-an. Untuk dindingnya sendiri pernah diperbaiki pada 2014. Namun, untuk atapnya, belum pernah diperbaiki,” ujarnya, dikutip Radar Kuningan, Kamis (12/4/2018)

Baca Juga:  Perangi Narkoba, Penggeledahan Dilakukan Blok Wanita di Lapas Purwakarta

“Sudah beberapa kali mendapat tinjauan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) DR H Dian Rahmat Yanuar MSi dan juga dari Plt Bupati Kuningan Dede Sembada. Sempat ada orang dari konsultan melakukan pengukuran dan penghitungan kebutuhan materil dan lainnya. Katanya dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan. Semoga saja benar,” tambahnya.

Baca Juga:  Hingga Hari ke-10 Ramadhan, Segini Jumlah Air Zamzam yang Dihabiskan Pengelola Masjidil Haram

Disebutkannya, yang pertama kali rusak adalah ruang kelas 3 pada Februari 2017. Agar jangan ambruk, plafon kelas diganjal kayu. Kemudian, kerusakan merembet ke dua kelas di sebelahnya.

“Akibat kerusakan, siswa kelas 3 dan 4 harus mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar) di musala serta kelas 5 belajar di ruang kepala sekolah. Para siswa belajar dengan cara duduk lesehan di lantai,” katanya.

Baca Juga:  Warga Perumahan Bukit Panorama Indah Keluhkan Jalan Tidak Indah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, Dian Rahmat Yanuar, mengatakan, bangunan SD Cihirup yang rusak tengah dalam penanganan Disdikbud.

“Karena keterbatasan anggaran daerah, perbaikan hingga kini belum bisa dilakukan. Kami tengah mengupayakan untuk meminta bantuan dari pusat. Untuk sementara tidak bisa dipenuhi dari anggaran daerah yang terbatas,” terangnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat