Kejari Subang Terbanyak Tangkap Buronan Di Jawa Barat

JABARNEWS | SUBANG -Hanya dalam waktu sekitar 1,5 bulan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Subang sukses menangkap lima orang buronan melalui program Tabur atau tangkap buronan. Jumlah penangkapan buronan oleh Kejari Subang ini, merupakan yang tertinggi dibandingkan lembaga-lembaga kejaksaan lainnya di Jawa Barat.

Atas prestasi dan keberhasilan kinerjanya ini, Kejari Subang mendapat penghargaan. “Kalau yang lain kan dalam beberapa bulan itu paling satu buronan yang bisa ditangkap. Nah, kita bisa menangkap lima buronan dalam waktu hanya 1,5 bulan, jumlah (penangkapan) ini paling tinggi (terbanyak) di Jawa Barat. Kita pun dapat penghargaan atas keberhasilan program Tabur atau tangkap buronan ini,” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Subang, Bagas Sasongko, didampingi Kepala Seksi Pidana Khusus, Taufik Effendi, Sabtu (2/6/2018).

Baca Juga:  Tiga Negara Ikut Kejuaraan Pencak Silat MP Jabar Open Virtual 2021

Menurut Bagas, kelima buronan yang ditangkap tersebut, terdiri dari dua orang dalam perkara pidana khusus (pidsus), yakni mantan anggota DPRD Ade Suhaya dalam kasus korupsi bansos perikanan Rp.2,9 Miliar dan mantan sekmat dalam kasus korupsi raskin; serta tiga orang dalam perkara pidana umum (pidum).

Baca Juga:  DPRD Jabar Sidak Harga Kebutuhan Bahan Pokok Jelang Ramadhan

“Bahkan dari kelima orang ini, ada yang buron sampai 10 tahun dan kaburnya sampai ke Kalimantan. Sekarang sudah berhasil kita tangkap,” ujarnya

Bagas menyebutkan, selain lima orang yang sudah ditangkap, masih terdapat beberapa buronan lainnya yang sedang dibidik kejaksaan untuk dieksekusi.

Baca Juga:  Damri Buka Rute Baru Terminal Cicaheum – Ciledug Cirebon, Ini Jam Operasionalnya

“Program Tabur atau tangkap buronan ini masih terus berjalan. Kita masih punya ‘tunggakan’ beberapa lagi (buronan yang belum tertangkap),” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Seksi Pidana Khusus,Taufik Effendi mengaku masih terdapat beberapa buronan dalam berbagai kasus yang sedang dalam proses untuk penangkapan.

“Termasuk di perkara pidsus juga ada, tapi siapa-siapanya belum bisa kita ungkapkan,” pungkasnya. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat