Waspada! Jalan Amblas Di Jalur Ciomas-Padahanten

JABARNEWS MAJALENGKA – Bagi para pengendara bermotor, baik motor maupun mobil yang lewat di jalur Ciomas-Padahanten Kecamatan Sukahaj, Majalengka supaya tetap waspada. Jalur yang di sebelah kiri dan kanannya terdapat saluran air (sungai) itu, amblas. yang berfungsi untuk mengairisawah.

Tampak beberapa buah bambu sengaja ‎ditancapkan sebagai penanda bahwa ada longsoran dan amblasnya jalan di jalur itu. Sehingga bagi para pemotor yang lengah, bisa saja akan terjerumus ke jurang dangkal tersebut.

Baca Juga:  Tertimbun Longsoran Gempa Cianjur, Jenazah Pedagang Bakso Ditemukan dalam Posisi Memeluk Putrinya

Salah seorang pengendara, ‎Amin (27), mengatakan, pihaknya nyaris saja terjerumus ke jurang dangkal tersebut. Ia berharap agar kondisi jalan tersebut dapat diperbaiki sesegera mungkin, mengingat jalur jalan tersebut akan sering dilalui para warga sewaktu menjelang Lebaran.

“Jalan ini selalu menjadi alternatif. Kalau musim mudik, maka jalan utama Cigasong-Maja selalu penuh oleh pemudik, warga Majalengka yang mau silaturahmi ke wilayah Maja, biasanya akan lewat jalur Ciomas-Padahanten ini,” ungkapnya, Rabu (6/6/2018).

Baca Juga:  Musyawarah Pertama, Syarifudin Pimpin IMAKA Cabang Purwakarta

Pengendara lainnya, Nunu (29), mengatakan hal yang sama. Menurutnya, selain cukup berbahaya jika dilewati malam hari, kondisi jalur alterntief ini juga minim penerangan jalan umum. Sehingga diharapkan kepada para pengendara agar tetap waspada dan hati-hati.

“Intinya siapa pun harus ekstra waspada dan hati-hati. Kondisi jalan ini bisa dikatakan rawan, meski diakui kalau lewat jalur ini siang hari, kita akan disuguhi pemandangan hijau tanaman ubi yang mengesankan‎,” ujarnya.

Baca Juga:  Komplotan Curanmor Ini Berhasil Dirungkus, Polisi: Pengejaran Melintasi Hutan

Sementara itu sepanjang jalan Sukahaji-Padahanten-Ciomas dan Cicalung-Maja ini mayoritas sudah beraspal hotmik. Hanya saja sudah mulai terlihat kerusakan jalan di beberapa titik. Dan sebagian besar jalur ini, sebelah kiri dan kanan, mayoritas adalah saluran air yang berpotensi amblas sewaktu-waktu, karena belum ada penahan. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat