Sajabar

Aneh, Air Kali Ini Mendadak Memerah

×

Aneh, Air Kali Ini Mendadak Memerah

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | KAB. BEKASI – Warna air Kali Sadang memerah. Itu membuat kaget warga di sekitar Pasar Rengas, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/6/2018) pagi.

Warga yang kerap melintasi jembatan tersebut kaget dengan perubahan warna air. Warna air Kali Sadang menjadi merah seperti merah darah.

Hasnain (25), warga Kampung Serang, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung. Saat itu mengaku hendak mengantar ayahnya ke Pasar Rengas untuk belanja sayuran.

Baca Juga:  PERADI Cirebon Siap Dukung Dan Kawal KPU

Dia mendadak menghentikan laju motornya saat melihat pemandangan ‘mengerikan’ tersebut.

“Benar-benar menakutkan melihatnya. Air kalinya berwarna merah. Seperti warna merah darah. Airnya mengalir cukup deras di antara tumpukan sampah. Entah ini karena limbah dari industri apa,” paparnya, dikutip laman Pojok Bekasi.

Warga lain, Zaenudin (30), mengaku kaget dengan perubahan warna air kali tersebut. Sebab, sebelumnya tak pernah berubah warna sampai berwarna merah seperti itu.

Baca Juga:  Keterisian BOR RS Rujukan Covid-19 0 Persen, Kabupaten Ciamis Masih Berstatus PPKM Level 3

“Baru kali ini airnya berwarna merah begini. Sungguh mengerikan, Bang,” tuturnya.

Pada Kamis siang air Kali Sadang kembali normal. Akan tetapi perubahan warna itu tetap membuat warga bertanya-tanya dan penasaran.

Kepala Seksi Penindakan pada Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan, menjelaskan, pihaknya masih mencari sumber pencemar Kali Sadang di Cibitung.

Baca Juga:  Walah, Sekitar Pemkab Tasik Ternyata Tempat Racik Oplosan

“Kemarin tim gabungan dari lurah, kepolisian mencari sumber pencemar. Tapi sampai sore belum diketemukan,” kata Agus.

Pihak LH berencana menggandeng kementerian terkait untuk menyelidiki sampel air dan mencari pencemarnya.

Kebetulan pihaknya masih terkendala menyelidiki sampel air karena sejumlah laboratorium masih tutup.

“Intinya sekarang, kita harus cari sumbernya dari mana. Kalau belum ketemu, kita belum bisa tindak,” ujar  Agus. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Tinggalkan Balasan