Gonjang-ganjing Politik Rusak Kestabilan Ekonomi

JABARNEWS | BANDUNG – Kondisi politik mulai memanas jelang Pilpres 2019. Namun, keadaan politik yang gonjang-ganjing akan mempengaruhi perkembangan ekonomi.

Pakar ekonomi sekaligus Kepala Pusat Studi Ekonomi Pembangunan FEB Unpas, Acuviarta Kartabi, menuturkan, kondisi politik yang memanas dapat mempengaruhi para investor. Persepsi yang diakibatkan dari politik bisa membuat para investor muda menjadi tertahan.

Baca Juga:  Evakuasi Penumpang Bus Tewas di Rest Area Tol Cipularang Pakai APD Lengkap

“Pelaku usaha akan melihat sejauh mana kepastian politik itu akan memperbaiki dan mempengaruhi persepsi kemajuan ekonomi ke depan,” kata Acuviarta, kepada jabarnews.com, di kampus Unpas, Bandung, Sabtu (11/8/2018).

Dia mengungkapkan, pengaruh kondisi politik pada perkembangan ekonomi sangat signifikan. Hal tersebut terjadi karena setiap proses politik pasti mrnghasilkan kebijakan yang baru.

Baca Juga:  Nissan Tutup Pabrik, Bagaimana Dengan Nasib Harga Mobilnya?

“Bobot politik dalam ekonomi sekitar 10%-15%. Artinya ketika kepemimpinan sebagai hasil dari proses politik demokrasi itu akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang baru. Kebijakan yang dapat merubah stabilitas ekonomi di antaranya yang terkait dengan pajak dan distribusi dan yang menyangkut,” lanjutnya.

Baca Juga:  eLkap Pertanyakan Keseriusan Penegak Hukum Usut Dugaan Penjualan Tanah Kuburan di Purwakarta

Ditambahkannya, dia khawatir gonjang ganjing politik jelang Pilpres 2019, bisa mengabaikan permasalahan ekonomi.

“Yang saya takutkan pada kondisi sekarang semuanya terfokuskan pada politik sehingga birokrat pun ikut-ikutan berpolitik. Kondisi politik sekarang tidak pro ekonomi, karena gonjang ganjing politik merusak kestabilan ekonomi,” katanya. (Rnu)

Jabarnews | Berita Jawa Barat