Kekeringan Merajalela, Sembilan Kecamatan Di Kabupaten Bogor Krisis Air

JABARNEWS | KAB. BOGOR – Selama kemarau mulai Juli sampai Agustus 2018, sembilan kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor mengalami bencana kekeringan. Dampak bencana ini sangat terlihat di 33 kampung yang berlokasi di 12 desa.

Sebanyak 6.988 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 23.284, terdampak langsung bencana kekeringan ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Sumardi, menyebutkan, di bagian barat bencana kekeringan melanda lima kecamatan. Ke-lima kecamatan itu yakni Kecamatan Ciampea (Desa Ciampea), Cibungbulang (Desa Sukamaju), Cigudeg (Desa Cintamanik dan Desa Cigudeg), Sukajaya (Desa Sukajaya), dan Kecamatan Tenjo (Desa Ciomas dan Desa Tapos).

Baca Juga:  3 Rekomendasi Ombudsman Jawa Barat Terkait Kasus Ibu dan Anak Meninggal Gara-gara Ditolak RSUD Ciereng, Subang

“Di wilayah timur kekeringan melanda tiga kecamatan mengalami musibah kekeringan, yaitu Kecamatan Babakan Madang (Desa Cijayanti), Citereup (Desa Sangkali) dan Kecamatan Klapanunggal. Sedangkan di wilayah utara, Kecamatan Rancabungur (Desa Pasir Gaok dan Desa Bantarjaya) menjadi dampak fenomena alam ini,” katanya, dikutip Pojok Bogor, Sabtu (18/8/2018).

Baca Juga:  Sambut HUT ke-22 Partai Demokrat, Turnamen Voli AHY Cup 2023 Digelar di Bandung

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Asep Usman, mengungkapkan, untuk enam kecamatan yaitu Kecamatan Ciampe, Tenjo, Rancabungur, Sukajaya, Klapanunggal dan Kecamatan Citereup sudah mengalami kekeringan sejak 27 Juli 2018.

Baca Juga:  Sempat Aksi Panjat Truk Kibarkan Bendera Merah Putih, Ratu Lelo Serdang Bedagai Akhirnya Dukung Relokasi

“Sebanyak 600 KK di enam kecamatan terkena dampak kekeringan,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bencana kekeringan melanda sejumlah daerah di Kabupaten Bogor dalam dua bulan terakhir ini. Dampaknya, selain lahan pertanian kekeringan, warga mengalami kesulitan memperoleh sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

BMKG memprediksi hujan akan kembali turun pada bulan September-Oktober mendatang. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat