Busyet, Biaya Angkut Sampah Di Pangandaran Rp 800 Ribu/Bulan

JABARNEWS | PANGANDARAN – Oknum pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran berulah. Oknum tersebut memasang tarif sebesar Rp 800 ribu per bulan kepada para pengusaha rumah makan, jika ingin sampahnya diangkut petugas.

Salah seorang pemilik Rumah Makan dan Restoran yang tidak mau disebutkan identitasnya mengaku, membayar retribusi pungutan sampah hingga Rp 800 ribu per bulannya. Sebelumnya, beberapa pemilik rumah makan dan restoran itu sempat bernegosiasi agar iuran kebersihan tidak sampai Rp 800 ribu per bulan.

Baca Juga:  Cibeber Cianjur Dikepung Banjir dan Longsor: Rumah Warga Ambruk, Sawah Rusak

Akhirnya disepakati dan pemilik rumah makan tersebut membayar Rp 200 ribu per bulan dengan penarikan sampah dua kali seminggu.

’’Memang saya bayar pengangkutan sampah kepada tukang sampah sebesar Rp. 800 ribu perbulan. Dulu mah hanya Rp. 200 ribu perbulan diangkut 2 kali dalam seminggu,” jelasnya seperti dikutip harapanrakyat.com.

Karena sudah langganan dan dalam proses pengambilan sampahnya tidak menentu, ia pun menyuruh pegawainya untuk datang ke kantor Dinas LHK guna menanyakan terkait penarikan sampah. Namun sayangnya justru dikasih harga Rp. 800 ribu perbulan jika ingin sampahnya diangkut tiap hari.

Baca Juga:  Imbas Kebakaran Para Pedagang TPO Tanjung Balai Mulai Mengeluh

’’Karyawan saya mengiyakan karena pusing dengan sampah. Saya sempat keberatan kenapa bayar sampah mahal sekali. Kalau saya inginnya yang wajar saja dan pantas,” ungkapnya lagi.

Menurutnya, kalau mau sampah diangkut dua kali dalam seminggu, juga harusnya disesuaikan dengan keramaian di Pangandaran. Sementara itu, ramainya pada Sabtu dan Minggu.

Baca Juga:  Syiarkan Dakwah Islam, PPST Al-Um Kini Punya Ikatan Keluarga Besar

Jadi, pengambilan sampahnya minggu malam atau pada hari Senin. Jika diambil pada hari Selasa atau Rabu, maka akan berdampak bau sekali.

’’Saya inginnya yang wajar dan biasa-biasa saja jangan sampai mahal sekali biaya angkut sampah di Pangandaran. Dan untuk pengambilannya juga disesuaikan dengan keramaiannya,” pungkasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat