Saat Cekdam Diburu Warga

JABARNEWS | PURWAKARTA – Hampir setiap hari mulai pagi dan sore, warga Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta terus memenuhi satu-satunya tempat pemandian umum.

Begitulah pemandangan setiap harinya di tempat pemandian umum yang punya nama cekdam itu.

Akibat musim kemarau dan tidak mengalirnya sumber air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) wilayah wanayasa, membuat sebagian warga Desa Cibeber kekurangan air bersih.

Warga pun terpaksa menggunakan sarana dan prasarana tempat pemandian umum yang dibangun oleh Pemerintahan Desa Cibeber. Bangunan alakadarnya ini memiliki enam kamar mandi.

Salah seorang warga setempat, Ade Komar (43), mengaku terpaksa menggunakan air yang dialihkan ke cekdam dari salah satu mata air sungai yang ada di wilayah Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta itu.

Baca Juga:  Sempat Ribut dengan Korban, Komplotan Pencuri Motor Spesialis Honda Beat Diamankan

“Karena pasokan air yang biasa dialiri dari PDAM sudah lama tidak mengalir. Namun, warga pun merasa senang dan terbantu karena masih ada tempat untuk mengambil air meski hanya untuk keperluan MCK saja,” ujarnya, Minggu (23/9/2018).

Ade menambahkan, hampir tiap hari dirinya mengambil air untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK). Hal ini terpaksa dilakukan karena tidak ada lagi sumber mata air untuk keperluan sehari hari.

Baca Juga:  KPU Resmi Tetapkan Dua Pasangan Calon Di Pilwalkot Cirebon

“Ya harus gimana lagi Kang. Ini juga udah alhamdullilah masih ada tempat pemandian umum, sehingga kami tidak sangat direpotkan di saat musim kemarau ini. Sekarang air PDAM yang biasa ngalir ke rumah udah jarang, bahkan satu minggu sekali juga ga ada,” terangnya.

Hal senada dirasakan Nadilla Nurulfauziah (15), warga Desa Cibeber lainnya. Dirinya mengaku setiap hari sepulang sekolah harus datang ke tempat pemandian umum ini untuk keperluan MCK saja, meski harus menunggu antrean. Kondisi air yang kurang di rumahnya sendiri hanya digunakan untuk keperluan memasak saja.

Baca Juga:  Polres Cianjur Amankan 5 Anggota Geng Motor yang Bacok Remaja

“Terpaksa harus menunggu antrian setiap datang ke sini. Soalnya warga yang datang ke sini banyak. Tidak hanya untuk mandi saja, namun warga juga sekalian mencuci pakaian jadi ya harus nunggu lama. Hampir tiap hari sepulang sekolah dan pagi hari saya datang ke sini,” ungkapnya

Nadilla berharap musim kemarau ini bisa teratasi dengan adanya saluran air PDAM yang mengalir kembali ke rumah warga Desa Cibeber.

“Sehingga kami tidak kekurangan air bersih lagi, seperti yang saat ini terjadi di Desa Cibeber,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat