Prostitusi Online Sumbang HIV-AIDS Di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Penyebaran virus HIV-AIDS melalui hubungan seksual masih menjadi ancaman serius. Pasalnya, meski tempat-tempat praktik prostitusi telah ditutup oleh aparat, nyatanya bisnis esek-esek ini masih terus berjalan.

Kuat diduga bisnis ini dioperasikan secara terselubung. Transaksinya yang dilakukan melalui jaringan internet, membuatnya semakin sulit terlacak.

Direktur Yayasan Resik, Hasanuddin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penyebaran virus yang menyebabkan menurunnya sistim kekebalan Tubuh. Ada persoalan besar terkait dengan prostitusi online ini yaitu jadi pintu masuk HIV-AIDS ke Purwakarta.

Baca Juga:  Jalan Amblas Depan Kantor Kecamatan, Pemda Tutup Mata

“Penyebaran HIV-AIDS itu tidak bisa dideteksi. Cepat. Bahkan yang sudah kena juga tidak bisa langsung dideteksi kalau tidak punya kesadaran untuk melakukan tes darah,” ucap Hasanuddin, saat ditemui di kantor Yayasan Resik, Perumahan Bukit Citara persada no A 4, Desa Mulayamekar, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Kamis (18/10/2018).

Baca Juga:  Wamendag Minta Pelaku Usaha di Cirebon Manfaatkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif

Ia menambahkan, Risiko penularan HIV-AIDS pada praktek prostitusi online ini terjadi karena perempuan yang jadi pekerja seks komersial (PSK) tidak langsung, tidak terjangkau sehingga tidak bisa dilakukan advokasi yang membantu mereka menerapkan seks aman yaitu laki-laki harus memakai kondom.

Baca Juga:  Polisi Ringkus Spesialis Penipuan dan Penggelapan di Kota Cimahi

“Dan prostitusi online juga membuat kami tidak mudah memantau keberadaan mereka, termasuk dalam memberi pemahaman akan risiko HIV-AIDS,” kata pria yang akarab disapa Hasan.

Karena itu dirinya, mengimbau masyarakat agar menghindari hubungan seksual secara bebas, terutama di tempat-tempat praktik prostitusi maupun prostitusi online. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat