Ini Ciri Khas Muludan Keraton Kasepuhan Cirebon Yang Dirindukan Warga

JABARNEWS | KOTA CIREBON – Jajanan khas Betawi, kerak telor, selalu hadir setiap perayaan muludan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Di setiap sudut pasar malam muludan, pasti akan dijumpai para pedagang kerak telor tersebut.

Kerak telor tak kalah lezatnya dengan kuliner yang ada di Cirebon. Cara masaknya yang cukup unik dengan membolak-balikan wajan agar kerak telor tersebut matang dengan rata, menjadikan jajanan tersebut cukup banyak disukai masyarakat.

Baca Juga:  Jangan Khawatir! Polisi Pastikan Stabilitas Ketersediaan Minyak Goreng di Kota Bandung Aman

Bahan dasar kerak telor adalah telor dan beras ketan yang disertai bumbu penyedap garam, merica, sasa, udang kecil kering, dan bawang goreng. Harganya pun variatif. Jika dengan telur ayam harganya Rp. 10.000 dan jika dengan telur bebek harganya Rp. 15.000.

Salah seorang pedagang kerak telor Mul (67), asal Garut Jawa Barat, mengatakan, setiap perayaan muludan Cirebon di Keraton Kasepuhan dia selalu hadir. Mul adalah pedagang kerak telor yang pertama di pasar malam muludan, sejak tahun 1992.

Baca Juga:  Kampanye di Purwakarta, Anies Baswedan Soroti Harga Pangan dan Sulit Kerja

“Untuk berjualan di arena pasar muludan Keraton Kasepuhan ini, saya harus sewa lapak Rp. 400.000,- untuk 22 hari dengan ukuran 1 x 2 meter,” katanya, Selasa (20/11/2018).

Baca Juga:  Bantu Pengungsi Banjir Serdang Bedagai, Darma Wijaya Borong Sembako di Pasar Rakyat

Lanjut Mul, setiap hari, kerak telor laris terjual. Dia menghabiskan 2 kilogram telur ayam (15 biji) dan 20 biji telur bebek.

“Alhamdulillah kalau tidak hujan malah bisa nambah lagi 2 kilogram telur ayam dan 10 telur bebek. Masyarakat pun sangat suka dengan makanan ini. Dalam 22 hari ini bisa menghasilkan keuntungan sampai 2 juta rupiah,” Pungkasnya. (One)

Jabarnews | Berita Jawa Barat