Ikut Cegah Stunting, Energen Turun Ke SD-SD

JABARNEWS | BANDUNG – Masalah stunting (Gizi buruk) saat ini sedang menjadi perhatian banyak pihak di berbagai daerah. Di Kota Bandung, stunting ini menjadi masalah serius yang dihadapi Pemkot Bandung.

Menyikapi itu, Energen ikut concern memperhatikan masalah stunting. Melihat kondisi tumbuh kembang yang tidak sempurna, Energen pun sepakat untuk mencegahnya. “Akibat tumbuh kembang yang tidak sempurna ini, kamu men-support untuk mengedukasi stunting kepada masyarakat,” kata Marketing Manager Energen, Anto Noegroho di Bandung, belum lama ini.

Baca Juga:  Prajurit TNI AU Lanud Suryadarma Jalani Tes Urine

Bahkan, kata dia, kegiatan ini bukan baru dilakukan. Namun, hampir setiap bulan pihaknya melakukan hal serupa. Kegiatan rutinnya, Energen masuk ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi kepada para siswa.

“Sarapan sehat didukung IDI. Kami support cegah stunting itu penting tidak hanya edukasi sarapan sehat. Di sini, Energen memberikan sampling. Kami berkomitmen memberikan sarapan sehat yang kaya akan gizi,” terangnya dalam kampanye nasional bertajuk ‘Cegah Stunting Itu Penting.”

Baca Juga:  Bey Machmudin Minta Daerah Tingkatkan Kesiagaan Bencana

Energen yang merupakan susu sereal ini memiliki bukan sekadar sehat, tapi juga memiliki nutrisi yang komplet dan mengenyangkan. Dalam kegiatan yang digelar di Gasibu, beberapa waktu lalu, Energen membagikan 3.000 porsi dan 5.000 produk kepada para peserta. Rencananya, Energen juga akan merambah ke sekolah-sekolah dasar secara rutin.

Anto mengatakan, Energen sengaja concern pada permasalahan stunting lantaran melihat data stunting di Jabar yang tersebar di 13 kota/kabupaten di Jabar cukup bervariasi. Antara 30 hingga 40 persen yang beresiko tinggi.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Kunjungan Ke Purwakarta

“Sudah tiga tahun belakangan ini, kami secara gencar melakukan kampanye menyantap sarapan sehat. Namun untuk kegiatan ini, isu yang diangkat perihal stunting. Kenapa, sebab angka penderita stunting, akibat kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi,” paparnya.

Pihaknya, kata Anto, menunjukkan komitmennya dan berkontribusi menggalakkan kesadaran masayrakat mengenai fakta seputar pencegahan stunting. Salah satunya dengan memberikan asupan makanan yang bergizi. (Tri)

Jabarnews | Berita Jawa Barat