JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah membangun Marine Reasearch Center di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Melalui fasilitas itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membuktikan pada dunia bahwa Indonesia menjadi ‘centre of excelence’ di bidang kelautan.
“Kan 70 persen wilayah Indonesia itu kelautan, harusnya ilmu kelautan kita yang terbaik. Pusat risetnya dikombinasikan dengan akuarium, isi ikannya adalah ikan-ikan Samudera Hindia, bukan Samudera Pasifik,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Bandung, dikutip tempo.co, Selasa (20/11/2018).
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan, Pusat Riset Kelautan itu tengah dibangun saat ini dan ditargetkan tuntas akhir tahun.
“Kalau menurut kontraknya akhir tahun. Makanya tahun depan sudah bisa berfungsi. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Pangandaran ikut menggelontorkan dananya untuk membenahi kawasan Pantai Pangandaran untuk menyokong keberadaan pusat riset tersebut. Ada tiga kawasan di sana yakni kawasan pendidikan ada Politeknik Kelautan, ada riset dan ada wisata,” kata Emil.
Dikatakannya, khusus Pusat Riset Kelautan termasuk fasilitas Sea World di dalamnya dikelola pemerintah pusat.
“Tugas pemerintah provinsi akan mengelola, memaksimalkan konektivitas yang masih belum maksimal ke arah lokasinya,” terangnya.
Emil bertemu dengan Menteri Kelautan Dan Perikatan, Susi Pudjiastuti membahas soal pembagian kerja membenahi kawasan Pantai Pangandaran, Minggu (19/11/2018).
“Bu Susi memberikan usulan agar abrasi yang terjadi di Pangandaran ini diselesaikan dengan memperbanyak breakwater. Itu akan jadi antensi (pemerintah provinsi),” kata dia.
Pembahasan tersebut juga menyangkut pembagian pendanaan.
“Kebutuhan anggaran untuk program penataan kawasan Pantai Pangandaran masih dibahas. Pendanaannya dibagi tiga, ada yang dari pusat, dari provinsi, dan bupati. Minimal (dari provinsi) Rp 50 miliar sudah disiapkan,” kata dia. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
