Rijalul Ansor Jabar Rutin Laksanakan Dirosah Ajengan Muda

JABARNEWS | BANDUNG – Saat ini Rijalul Ansor Jawa Barat sebagai lembaga yang mewadahai Kyai Muda dan Durriyyah para Kyai, secara serius melaksanakan kegiatan Dirosah Ajengan Muda di berbagai Cabang se-Jawa Barat.

Hal tersebut dilakukan karena prihatin melihat situasi dan kondisi yang berkembang saat ini tentang metodelogi dakwah yang semakin bebas.

“Dirosah Ajengan Muda kita laksanakan karena melihat cara dan metode da’wah yang berkembang di masyarakat semakin tidak sesuai dengan nilai-nilai ke Indonesiaan yang ramah, bijaksana dan penuh kasih sayang, sesuai dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW,” kata Ketua Rijalul Ansor Jawa Barat, H. Ahmad Anwar Nasihin, Kamis (13/6/2019)

Kyai-kyai sepuh terdahulu, ujar Anwar, dengan istiqomah berdakwah melalui pondok pesantren dan madrasah. Mereka mencetak generasi yang handal yang berkualitas, sehingga menjadikan para santrinya menjadi ulama yang disegani di daerahnya masing masing.

Baca Juga:  Kamar Warga Binaan Lapas Kelas IIB Purwakarta Digeledah, Ada Apa?

Kondisi saat ini, dimana banyak lembaga di luar pondok pesantren yang mengajarkan dan berdakwah, tetapi tidak terarah dengan baik, mempunyai panatisme beragama yang tinggi, tetapi belum mempersiapkan keilmuan yang matang dalam berdakwah dan mendidik murid muridnya, sehingga munculah pemahaman yang merasa benar sendiri.

“Untuk menjadi Ustadz atau Kiyai tidak cukup dengan cerdas dan pintar saja, tetapi memerlukan pendalaman fsikologis Limaslahatil Ummah (untuk kemaslahatan ummat),” jelas Anwar yang juga menjabat sebagai Katib Syuriah PCNU Purwakarta.

Kehadiran Kyai-kyai pondok pesantren itu untuk memberikan perdamaian dan ketenangan yang hakiki kepada umat, bukan malah memberikan pemikiran yang saling membenci dan mengkultus ajarannya yang paling benar. Bukan kemudian menganggap yang berbeda pemikiran dianggap salah, ini yang akan mengakibatkan umat terpecah belah.

Baca Juga:  Salut, Seratus Persen Warga Desa Tenjowaringin Tasikmalaya Siap Divaksin

Dalam kesempatan tersebut Anwar juga mengajak Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Gubernur untuk bersama-sama membangun peradaban dakwah yang sejuk dan ramah demi menyelamatkan pemikiran masyarakat Jawa Barat dari pemahaman yang merasa benar sendiri, dimana pemikiran ini milik Golongan Khawarij.

“Kita berharap Gubernur Jawa BaraT ikut andil memberikan suport dalam kegiatan Majlis Dzikir dan kajian Keagamaan yang rutin dilaksanakan kepada para Ajengan Muda,” kata Anwar.

Anwar mengaku, pihaknya tidak meragukan Kang Emil (sapaan akrab Gubernur Jabar) menjadi bagian dari perkumpulan Ajengan Muda, karena beliau Cucu Kyai ternama di Jawa Barat yaitu Mama Pagelaran Subang. Begitupun dengan Wakil Gubernurnya beliau cucu ulama terpandang di Jawa Barat yaitu Mama Khoer Affandy Manonjaya Tasikmalaya.

Baca Juga:  Prajurit TNI Bantu Pembuatan Toren Air Milik Warga

“Jadi sudah pas, kalau beliau berdua diajak berdakwah, itupun dengan peran dan kapasitasnya masing-masing dengan para Kyai Muda di Jawa Barat,” ucapnya

Sebagai penutup Anwar menambahkan, bahwa dakwah hari ini, membutuhkan peran teknologi yang mendukung, untuk menyeimbangi perkembangan zaman yang semakin canggih. Hal ini sesuai dengan program Pemerintah Jawa Barat tentang digitalisasi internet untuk dikuasai dengan baik oleh para ajengan supaya tidak terjebak dengan Wamin Sarrima Hoax. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat