BPBD Karawang Siapkan 3 Langkah Atasi Kekeringan

JABARNEWS | KARAWANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mewaspadai ancaman kekeringan pada musim kemarau pada tahun ini.

“Kita akan menyiapkan beberapa langkah untuk mengatasi daerah yang kekeringan,” kata Kepala BPBD setempat, Asep Wahyu Suherman, di Karawang, Senin (25/6/2019)

Dikatakannya, ada tiga kecamatan di daerah tersebut berpotensi kesulitan air bersih pada musim kemarau tahun ini. Ketiga daerah tersebut di antaranya Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Tegalwaru dan Kecamatan Ciampel.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Harian Sagitarius, Cobalah untuk Melihat Secara Objektif Kekhawatiran Anda

Asep menyampaikan, langkah yang akan dilakukan saat terjadi bencana kekeringan ialah membantu penyaluran air bersih dengan menggunakan mobil truk pengangkut air milik BPBD dan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Tarum Karawang.

Skema berikutnya, dia melanjutkan, BPBD bersama dinas terkait lainnya akan mencari sumber air yang masih ada. Air itu akan dilairkan ke pemukiman warga melalui pipa.

“Alhamdulillah, kami telah menemukan sumber air bersih dari mata air yang terletak di Desa Cintawargi, Kecamatan Tegalwaru. Air dari lokasi itu bisa disalurkan ke desa di sekitarnya,” katanya.

Baca Juga:  Sekda Jabar: Pembangunan Tol Jatiasih - Sadang Dimulai Februari 2019

Langkah lainnya, kata dia, BPBD Karawang telah mengajukan pembangunan pipanisasi ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat dan berharap terealisasi 2019 ini. Air dari pipa itu nantinya akan ditampung dalam sebuah bak besar dan warga bisa memanfaatkan untuk keperluan sehari-hari.

“Jika proyek pipanisasi sudah jadi, maka kebutuhan air untuk Desa Cintawargi dan Desa Cintalaksana bakal teratasi,” kata dia.

Baca Juga:  Ini Pesan Sandiaga Uno Buat Pelaku Ekonomi Kreatif di Tengah Larangan Mudik

Pengajuan pipanisasi dilakukan setelah ditemukan sumber air bersih dari mata air di Desa Cintawargi, Kecamatan Tegalwaru, Karawang.

Skema berikutnya yaitu memanfaatkan air tanah yang akan disedot menggunakan pompa mesin. Dikatakannya, ada dua titik pembangunan sumur bor yaitu di Desa Mulangsari dan Jatilaksana. Pembangunan dilakukan oleh Pemda dan pengurusannya oleh Bumdes.(Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat