Angin Terasa Berhembus Kencang di Bandung, Ini Kata BMKG

JABARNEWS | JAKARTA – Akhir-akhir ini hembusan angin di Bandung dan sekitranya terasa kencang, perubahan itu terjadi disebabkan karena perbedaan tekanan yang mencolok antara benua Australia dan Benua Asia.

“Angin kencang pada saat puncak musim kemarau seperti saat ini memang wajar, karena perbedaan tekanan yang mencolok antara benua Australia yang bertekanan tinggi dan Benua Asia yang bertekanan rendah,” Tony Agus Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga:  Ada Pedagang Kena Covid-19, Pasar Leuwi Panjang Tutup 2 Pekan

Pengamatan di Stasiun BMKG Sukajadi kecepatan angin mencapai titik puncak 20 knot. Di mana angka normal yaitu 0 hingga 20 knot atau 37 km/jam.

“Hembusan angin di Bandung akhir akhir ini meningkat, namun secara angka masih kategori normal,” ujar Tony Agus.

Baca Juga:  Mutasi Jabatan Strategis, Mabes TNI: Tak Berhubungan Dengan Pemilu

Berdasarkan data dan model yang BMKG gunakan, untuk wilayah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, angin kencang berpeluang terjadi hingga akhir bulan Agustus 2020.

Melihat kondisi itu, BMKG memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat. Pertama, menjaga agar tidak dehidrasi dengan minum air dengan jumlah cukup.

Baca Juga:  Wabup Ciamis: Pemuda Harus Mampu Mencetak Sejarah

Kedua, selalu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh karena gangguan debu dan polusi udara meningkat.

“Terakhir, berhemat dalam penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Karena ini musim kemarau,” imbuh dia. (Red)