Langka, Petani Milenial di Cimahi Bisa Dihitung Jari

JABARNEWS | CIMAHI – Keberadaan petani milenial dengan rata-rata usia 19 sampai 39 tahun di Kota Cimahi Jawa Barat, kini terbilang langka, dan jumlahnya bisa dihitung jari.

“Di Cimahi yang terdata hanya ada 12 orang dengan rata-rata usia 19 sampai 39 tahun,” ujar Mita Mustikasari, Kabid Pertanian Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, dilansir dari sindo, Sabtu (19/12/2020).

Baca Juga:  Guru Ngaji di Subang yang Cabuli Enam Muridnya Ternyata Suka Nonton Konten Porno

Mereka di antaranya berkecimpung dalam sejumlah komoditas petanian . Seperti hortikultura, sapi perah, palawaija (ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah), padi, sawi, cabai rawit, dan sayur mayur lainnya.

Baca Juga:  bank bjb Raih Platinum Rank Asia Sustainability Reporting Rating 2022

Mita mengatakan, akan terus mendorong kaum muda di Kota Cimahi untuk menjadi petani. Hal ini sejalan dengan program petani milenial dari provinsi yang menargetkan bisa mencetak 1.000 petani milenial di tahun 2021.

“Kalau melihat minat sebenarnya mereka itu cukup tinggi, hanya masih perlu bimbingan dan suport dari pemerintah, seperti fasilitasi dan sarana produksi,” ucapnya.

Baca Juga:  Ingat! Hari Ini Polres Tebing Tinggi Gelar Operasi Zebra 2022, Ini Sasarannya

Keberadaan petani muda sangat dibutuhkan sebagai upaya regenerasi petani, dan menciptakan pertanian yang maju, mandiri, serta modern. Terlebih dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, bertani kini tidak harus selalu identik dengan cangkul.