Pengamat Curiga Hasil Korupsi Bansos Covid-19 Mengalir Ke Pihak Partai

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat politik dan kebijakan publik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Yusa Djuyandi menduga bahwa hasil korupsi dana bansos yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batura mengalir ke beberapa pihak.

Menurutnya, kecurigaan itu muncul mengingat Juliari sebagai Wakil Bendahara Umum (Wabendum) PDIP yang memiliki peran strategis.

“Kalau saya jujur memang curiga dana bansos itu akan lari kemana-mana, cuma baru dugaan. Soalnya posisi Mensos kan Wabendum partai. Wabendum itu bisa diibaratkan lumbungnya,” kata Yusa kepada jabarnews.com, Rabu (23/12/2020).

Baca Juga:  RSIA dr. Hj. Karmini Masih Ingin Fokus Layani Kesehatan Ibu dan Anak

Lebih jauh, dia berasumsi bahwa kemungkinan dana hasil korupsi tersebut digunakan untuk pembiayaan pilkada. Mengingat, salah satu calon dari PDIP di Pilkada Solo diduga terseret kasus korupsi bansos Covid-19.

Baca Juga:  Antisipasi Kemacetan, Polsek Warungkondang Laksanakan Gatur Lalin di Jalan Raya

” Ada dugaan airan dana (korupsi) pada pilkada,” singkatnya.

Oleh karena itu, Yusa meminta aparat penegak hukum khususnya KPK untuk melakukan penyelidikan terhadap partai yang bersangkutan dan pihak-pihak yang dicurigai mendapat aliran dana koruspi tersebut.

“Poinnya bahwa korupsi bansos oleh Mensos mengalir ke beberapa pihak, terkait siapa pihak itu perlu ada penyelidikan,” ucapnya.

Baca Juga:  Demi Bisa Berenang Gratis, Anak-anak di Kabupaten Sukabumi Rela Antri Ikuti Vaksinasi

Tak hanya itu, Yusa juga memandang bahwa seyogyanya KPK perlu membuka dan menerima hasil investigasi terkait korupsi bansos Covid-19.

“Perlu mendorong KPK terbuka menerima masukan dan hasil investigasi lembaga independen,” tutupnya.

Penulis: Rian Nugraha