Daerah

DPD Partai Demokrat Jabar Sebut Yang Inginkan KLB Gerombolan Politisi Liar

×

DPD Partai Demokrat Jabar Sebut Yang Inginkan KLB Gerombolan Politisi Liar

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya menilai orang-orang yang ingin mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) adalah politisi liar.

Dalam hal ini, Asep Wahyuwijaya yang juga sebagai Anggota DPRD Jabar itu menilai, klaim pendiri Partai Demokrat yang mengaku sudah mendapatkan dukungan dari DPC sebanyak 80 persen sebagai hal yang mengada-ada.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Buka Peluang Kirim Orang Dewasa ke Barang Militer, Ini Jenis Pelanggarannya

“Wah, DPC dan DPD yang mana? Setahu saya semua Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia sudah berikrar dan solid bersama Ketum AHY dan jajarannya. Jangan-jangan, malah yang disampaikan adalah DPD yang abal-abal,” kata Asep Wahyuwijaya, Rabu (3/3/2021).

Dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai Demokrat kata Asep, disebutkan bahwa penyelenggaraan KLB wajib memenuhi syarat adanya permohonan dari DPC dan DPD dalam jumlah tertentu serta mengharuskan adanya persetujuan Majelis Tinggi Partai (MTP).

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Dorong Teqball Jadi Cabor KONI, Ini Alasannya

“Jadi pertanyaan saya, DPC dan DPD yang mana, lalu dimana juga posisi persetujuan MTP-nya. Ini bukan masalah dinasti atau bukan, ini masalah ketentuan internal partai yang sudah disahkan oleh negara melalui Kemenkumham,” katanya.

Oleh karena itu, Asep menyebut orang-orang yang maksa ingin menggelar KLB bisa dipastikan merupakan gerombolan politisi liar, karena apa yang dilakukan di luar aturan yang sudah disahkan.

Baca Juga:  Lima Orang di Purwakarta Ditangkap Karena Konsumsi Narkoba, Tiga Diantaranya Diduga Pegawai Pemda

“Mengapa jadi gerombolan liar? karena ada problem mendasar lainnya yang menyangkut legitimasi penyelenggaranya. Bagaimana mungkin ada orang yang sudah dipecat sebagai kader dari partai yang sah dan diakui negara, tapi malah merasa berhak menyelenggarakan KLB,” pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan