Pandemi Covid-19 Libas Produsen Peuyeum di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pandemi Covid-19 sangat berdampak untuk Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Banyak pengusaha kemudian gulung tikar karena tidak seimbangnya pengeluaran dan pemasukan.

Seperti halnya produsen atau perajin Peuyeum (Tape) Bendul di Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Salah seorang produsen Tape Peuyeum, Cici, terpaksa menurunkan jumlah produksi makanan berbahan dasar singkong tersebut untuk meminimalisasi angka kerugian.

Sebelum pandemi Covid-19, pria berusia 31 tahun itu mengaku produksi tape bisa mencapai 2 ton, namun saat ini paling banyak 1 kwintal saja.

Baca Juga:  Anne Ratna Mustika: Sejak 2016 Purwakarta Sudah Surplus Domba

Bahkan, Cici menjelaskan, pada momen Lebaran Idul Fitri kemarin hanya mampu produksi 3 sampai 4 kwintal, padahal sebelumnya bisa mencapai 5 ton.

“Jelas, keuntungan yang diperoleh pun berkurang. Kalau misalkan produksi 80 kilogram paling dapat Rp40. 000,” ucapnya, saat ditemui sendang memproduksi Peuyeum Bendul, Pada Sabtu (10/7/2021).

Baca Juga:  Begini Eksisnya Emak-emak Di Kompakers Bandung

Pil pahit ini sudah dialami Cici satu tahun lebih dan hingga saat ini belum juga pulih. Kondisi ini membuat para produsen tape nyaris tak bisa meraup keuntungan lebih karena situasinya masih belum normal.

“Saya jual tape ini buat dikirim ke Cikampek, Kabupaten Karawang. Bukan tidak mau produksi lebih banyak tapi memang penjualan di sana juga sedang menurun,” ucap Cici dengan nada lirih.

Baca Juga:  Angin Kencang Terjang Kaliwilu, Gedung Madrasah Diniyah Nuurul Jabbar Ambruk

Cici tetap produksi tape karena tak punya pilihan lain untuk mengais rezeki memenuhi kebutuhan sehari-hari, disamping ingin mempertahankan eksistensi makanan yang sudah digeluti sejak lama.

Dia mengaku tak bisa berbuat banyak selain berharap bencana non alam ini segera berakhir dan situasi kembali normal.

“Harapan saya sederhana, wabah ini segera berakhir dan penjualan kembali normal,” harapnya. (Gin)