JABARNEWS | CIREBON – Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meningkatkan upaya mitigasi guna menghadapi berbagai potensi bencana. Langkah ini mencakup pemetaan wilayah rawan, kesiapan logistik, hingga pembangunan infrastruktur pengendalian banjir.
“Kami telah memetakan wilayah rawan bencana, mempersiapkan logistik, dan merancang infrastruktur untuk mengantisipasi banjir,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, Minggu (8/12/2024).
Kabupaten Cirebon dikenal sebagai salah satu wilayah di Jawa Barat yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin puting beliung. Berdasarkan pemetaan BPBD, sebanyak 30 kecamatan dengan 151 desa masuk dalam kategori risiko tinggi banjir.
“Selain banjir, angin puting beliung sering terjadi akibat pertemuan massa udara panas dan dingin. Kecamatan Klangenan, Suranenggala, dan Kapetakan adalah wilayah yang paling rentan,” tambahnya.
Untuk meminimalkan dampak bencana, BPBD telah menetapkan status siaga darurat hidrometeorologi. Sejumlah simulasi tanggap darurat dilakukan untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan mitigasi.