JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membantah tudingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut ada praktik intimidasi terhadap siswa dalam pelaksanaan program barak militer di Jawa Barat.
Gubernur Jabar itu menegaskan tidak pernah mengeluarkan ancaman agar siswa yang menolak mengikuti program tersebut tidak naik kelas.
“Siapa yang bilang? Saya tidak pernah ngomong seperti itu, baik di media sosial maupun secara publik,” tegas Dedi Mulyadi, dikutip dari RMOLJabar, Sabtu, 17 Mei 2025.
Ia juga enggan memperpanjang polemik tersebut karena merasa tidak memahami maksud pernyataan lembaga perlindungan anak tersebut.
“Tanya saja ke KPAI. Saya tidak akan menanggapi sesuatu yang saya tidak mengerti apa maksudnya,” ucap Dedi Mulyadi.