Ragam

Kekurangan Guru BK di Jawa Barat Jadi Sorotan KPAI

×

Kekurangan Guru BK di Jawa Barat Jadi Sorotan KPAI

Sebarkan artikel ini
I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya
I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya. (foto: istimewa)

JABARNEWS | JAKARTA – Dari 12 temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada pelatihan pembinaan karakter anak di barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ditemukan permasalahan terkait berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi kesehatan mental anak.

Baca Juga:  KPAI Ungkap Motif Ayah dan Paman Cabuli Anak di Garut: Kelainan Seksual?

Selain karena pengasuhan keluarga yang lemah, dan terbatasnya sumber daya manusia, salah satu penyebabnya menurut KPAI adalah kekurangan guru BK yang menyebabkan layanan konseling tidak berjalan optimal.

Baca Juga:  KPAI Ngotot Minta Program Barak Militer untuk Pelajar Bermasalah Dihentikan, Ini Alasannya

Menanggapi informasi tersebut, pegiat pendidikan sekaligus aktivis bidang kesehatan mental anak dan remaja berbasis hipnosis, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, menyampaikan pendapatnya.

Baca Juga:  Pasar Gempol: Surga Kuliner Tradisional dan Modern di Bandung

Bertempat di Hotel Asyana Jakarta, pada Senin (19/05/2025), Dewa baru usai dinyatakan sebagai Asesor BNSP yang kompeten untuk kembali melakukan asesmen bidang hipnosis-hipnoterapi untuk 3 tahun ke depan (2025-2028).

Pages ( 1 of 3 ): 1 23