JABARNEWS | JAKARTA – Kebijakan pendidikan digital Indonesia kembali dipertanyakan setelah dugaan praktik shadow government dalam pengadaan Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencuat.
Grup WhatsApp bertajuk “Mas Menteri Core Team” disebut-sebut menjadi ruang perencanaan proyek triliunan rupiah, bahkan sebelum Nadiem Makarim resmi menjabat sebagai menteri.
“Belum dilantik, belum punya kewenangan, tapi sudah mengatur proyek triliunan rupiah. Inilah ironi negara,” ujar Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, dalam pernyataan resminya, Selasa (29/7/2025).
Menurut IAW, grup tersebut tidak bisa dianggap sebagai forum informal biasa. Di baliknya terdapat individu dan entitas yang memiliki afiliasi langsung dengan perusahaan teknologi global, terutama yang memiliki kepentingan dalam proyek digitalisasi pendidikan.
Kebijakan besar seperti peralihan sistem operasi dari Windows ke Chrome OS, disebut telah dirancang sejak grup itu aktif pada Agustus 2019, dua bulan sebelum pelantikan resmi Nadiem.