JABARNEWS | JAKARTA – Jumlah kecelakaan kerja di Indonesia terus mengalami kenaikan meski program sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terus digencarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia.
Kondisi ini memunculkan kritik keras dari kalangan buruh yang menilai sertifikasi K3 hanya sebatas formalitas tanpa dampak nyata di lapangan.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi), Mirah Sumirat, mempertanyakan efektivitas sertifikasi K3.
Menurutnya, kenaikan angka kecelakaan kerja justru membuktikan ada masalah serius dalam implementasi kebijakan tersebut.
“Dengan kondisi sekarang ini menjadi pertanyaan kan ketika kasusnya Noel terangkat, pantes kan sertifikasi jalan terus, tapi kita lihat data daripada kecelakaan kerja itu, dari tahun ke tahun makin banyak,” ujarnya dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (26/8/2025).