JABARNEWS | INDRAMAYU – Usaha kerupuk “Cap Dua Udang” di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu mendapat dukungan teknologi baru berupa mesin pelet kayu hasil program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tahun 2025.
Mesin ini dirancang tim PkM yang terdiri dari Muhamad Ghozali, Ferry Sugara, Adi Kusmayadi, Saiful Anwar, dan Safira Laeliyah, dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Menurut pemilik usaha, Andrian Lugito, selama ini produksi kerupuk bergantung pada kayu kering sebagai bahan bakar boiler. Namun harga kayu semakin mahal dan pasokannya terbatas. “Kadang saya terpaksa beli pelet kayu secara online. Biayanya besar, jadi produksi kurang efisien,” ujarnya.
Mesin pelet kayu yang dibuat tim mampu mengolah serbuk kayu maupun jerami padi menjadi bahan bakar alternatif. Dengan spesifikasi motor 2.290 Watt dan putaran 1.400 rpm, mesin ini dapat menghasilkan pelet berkualitas yang sesuai kebutuhan boiler usaha kerupuk.
Ketua tim PkM menjelaskan, teknologi ini tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga membuka jalan bagi pemanfaatan limbah pertanian. “Indramayu dikenal sebagai lumbung padi. Jerami yang biasanya dibakar bisa diolah menjadi pelet energi,” jelasnya.