JABARNEWS | CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi untuk jangka waktu tujuh bulan ke depan, hingga April 2026. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Cianjur.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat mengatakan, kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Gubernur Jawa Barat dan Keputusan Bupati Cianjur mengenai kesiapsiagaan menghadapi perubahan musim.
“Penerapannya berlaku mulai dari wilayah utara hingga selatan Cianjur karena memasuki pergantian musim dari kemarau ke hujan, yang rawan terjadi bencana seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, hingga gelombang tinggi,” ujarnya di Cianjur, Minggu (19/10/2025).
Asep mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama saat hujan deras dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam.
“Seluruh relawan di masing-masing desa kami siagakan untuk memantau situasi dan membuat laporan serta melakukan tindakan cepat ketika terjadi bencana, termasuk evakuasi warga,” katanya.





