JABARNEWS | CIANJUR – Kuota haji untuk Kabupaten Cianjur pada tahun 2026 dipastikan mengalami penurunan drastis setelah diterapkannya kebijakan baru pendistribusian kuota haji di Indonesia. Dari sebelumnya berjumlah 1.305 orang, kini kuota yang diberikan hanya 59 orang jemaah.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, Rian Fauzi, mengatakan perubahan tersebut terjadi karena sistem distribusi kuota tidak lagi berdasarkan kabupaten/kota, melainkan dialihkan menjadi kuota tingkat provinsi.
“Pendistribusian kuota tidak lagi untuk kabupaten/kota, tetapi kuota provinsi. Pendaftaran kini berdasarkan antrean se-Jawa Barat, sehingga kuota Cianjur hanya untuk 59 orang calon haji,” ujar Rian, Kamis (13/11/2025).
Penurunan kuota ini berdampak besar pada masa tunggu keberangkatan haji bagi warga Cianjur. Jika sebelumnya masa antrean rata-rata sekitar 15 tahun, kini diperkirakan bisa menjadi 25 tahun. Kondisi tersebut muncul karena jumlah calon jemaah yang mendaftar tidak berbanding dengan kuota yang hanya puluhan orang setiap tahunnya.
Rian menjelaskan bahwa calon haji yang mendaftar pada 2011–2012 seharusnya berangkat pada 2026, namun dengan kuota baru yang sangat terbatas, sebagian di antaranya baru bisa berangkat pada 2027. Sementara yang berangkat tahun ini sebagian besar adalah calon haji yang menunda keberangkatan dari tahun 2024.
