JABARNEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi lonjakan harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meski inflasi Kota Bandung pada Oktober 2025 tercatat 2,53% (year-on-year) lebih rendah dibandingkan tingkat Provinsi Jawa Barat (2,63%) dan nasional (2,86%), Farhan menegaskan bahwa kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan.
“Bandung ini kota wisata. Mobilitas tinggi menjelang Nataru bisa jadi peluang ekonomi, tapi juga ancaman inflasi kalau tidak diatur. Kita harus pastikan semua nyaman yang berlibur, yang berjualan, maupun yang merayakan,” kata Farhan dalam keterangan yang diterima, Senin (17/11/2025).
Pemkot Bandung telah menyiapkan empat strategi utama untuk menjaga stabilitas harga. Pertama, menjamin ketersediaan pangan dengan memastikan stok bahan pokok aman, termasuk rebranding program Buruan SAE oleh DKPP. Kedua, penataan supply chain dan pasar, karena menurut Farhan, distribusi dan kebersihan pasar berpengaruh langsung terhadap kelancaran logistik pangan.
Ketiga, gelaran pasar murah sebagai intervensi cepat meredam potensi kenaikan harga. Keempat, komunikasi publik yang menenangkan, yang akan didorong oleh Dinas Kominfo agar masyarakat tetap mendapatkan informasi ekonomi yang akurat dan tidak menimbulkan kepanikan.
Farhan juga mendorong dialog bersama pelaku usaha, media, dan masyarakat untuk menjaga kondisi tetap kondusif. Selain itu, ia menyoroti pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja sebagai upaya mengendalikan pengangguran dan menjaga produktivitas ekonomi.





