JABARNEWS | SUKABUMI – Kondisi warga Kampung Gempol, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, kembali berada dalam situasi darurat. Permukiman yang sempat dijuluki “Kampung Mati” itu kembali terdampak pergerakan tanah susulan yang disertai banjir, memperparah kerusakan rumah-rumah warga yang sebelumnya sudah retak dan miring.
Peristiwa tersebut terjadi pada malam hari setelah hujan deras mengguyur kawasan itu selama beberapa jam. Ketua Posko Bencana Kampung Gempol, Hasyim, menyebut kerusakan kali ini jauh lebih berat dibanding kejadian sebelumnya.
“Ini tambah parah. Rumah yang tadinya hanya retak, sekarang rusaknya berat,” ujar Hasyim, Rabu (25/12/2025).
Data sementara mencatat sedikitnya 15 rumah mengalami kerusakan signifikan dan masuk kategori rusak berat. Sejumlah rumah warga yang terdampak antara lain milik Teteng, Andi, Soleh, Wa’a, hingga Bu Yeni, pemilik rumah miring yang sebelumnya sempat menjadi perhatian karena harus keluar-masuk melalui jendela akibat pintu rumahnya tak lagi berfungsi.
Menurut Hasyim, pergerakan tanah terjadi cepat hanya dalam hitungan jam setelah hujan deras, bukan akibat akumulasi hujan beberapa hari. Kondisi diperparah oleh air banjir yang masuk ke dalam rumah-rumah yang sudah miring dan rapuh.





