Ia menjelaskan, pembangunan peternakan akan dilakukan secara masif di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi potensi kekurangan pasokan saat program MBG berjalan penuh.
“Kita akan buat seluruh Indonesia untuk menyuplai MBG. Kita menyuplai, jangan sampai telur dan ayamnya ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,” katanya.
Amran menambahkan, pendanaan proyek akan dikelola oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia dengan prioritas di wilayah yang masih kekurangan pasokan ayam dan telur.
Ia menyebut, tahap pra-feasibility study (pra-FS) sedang berjalan dan ditargetkan pembangunan dimulai pada Januari 2026.
Menurut Amran, proyek ini merupakan bagian dari strategi besar hilirisasi pangan nasional dengan total nilai investasi mencapai Rp371 triliun untuk sektor pertanian dan turunannya.





