Pendamping lapangan LSM Srikandi Pasundan, Ian, menjelaskan peran LSM meliputi menjangkau kelompok berisiko, mengajak masyarakat melakukan tes HIV, serta memastikan pasien yang terdeteksi positif mau mengakses layanan kesehatan dan tidak terputus dari pengobatan.
“Kami menjangkau langsung di lapangan lalu merujuk ke puskesmas. Jika hasilnya positif, kami dampingi agar pasien tetap berobat dan patuh minum obat,” ujar Ian.
Menurut Ian, tantangan terbesar di lapangan adalah stigma, ketakutan mengetahui hasil tes, serta kejenuhan pasien dalam menjalani pengobatan jangka panjang. Tidak sedikit pasien yang memilih menghentikan terapi ARV dan beralih ke pengobatan alternatif.
“Kalau berhenti berobat risikonya besar. Ada yang akhirnya kondisinya menurun drastis, bahkan meninggal. Itu yang selalu kami ingatkan,” katanya.
Ian juga mengungkapkan, sebagian besar pasien yang menjalani terapi ARV di Puskesmas Garuda justru berasal dari luar Kota Bandung, seperti Jakarta, Sukabumi, Subang, hingga Tangerang.





