5000 Peserta Hadiri Festival Panji Demokrasi di Purwakarta

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Peringatan HUT Kabupaten ke-49 dan Purwakarta ke-186 bertajuk Sila ke 4 Pancasila yang digelar pada, Jum’at malam (18/08/2017) terasa berbeda.

Biasanya, seluruh rangkaian acara dipusatkan di Kota Purwakarta tepatnya diseputaran Jalan Jenderal Sudirman, Jalan KK Singawinata dan Jalan RE Martadinata. Namun kali ini, kegiatan dengan tema Panji Demokrasi Purwakarta itu digelar di Kecamatan Wanayasa.

Wanayasa sendiri bukanlah tempat yang asing bagi Purwakarta. Daerah ini merupakan cikal bakal Purwakarta setelah sebelumnya menjadi Ibu Kota Kabupaten Karawang sejak sebelum Tahun 1831 silam.

Untuk diketahui, seluruh wilayah Purwakarta saat ini pada masa lalu merupakan wilayah administratif Kabupaten Karawang dibawah Pemerintahan Raden Singaperbangsa

Baca Juga:  Kamis 15 Juni 2023, SIM Keliling Subang Bakal Ada di Lokasi Ini

Sebanyak 5000 lebih peserta yang terdiri dari pelajar dan masyarakat turut ambil bagian dalam kegiatan pawai.

Pawai dimulai dari Desa Babakan dan mengambil garis finish di alun-alun Desa Wanayasa. Iring-iringan pawai pun turut mengundang perhatian warga sekitar yang menyaksikan.

Koordinator Acara, Didi Garnadi mengatakan selain diisi dengan Pawai Egrang, peserta kegiatan juga membawa seluruh partai politik yang ada di Indonesia.

Aksi ini bukanlah tanpa tujuan, karena menurut pejabat teras Dinas Pendidikan Purwakarta tersebut adanya bendera itu diharapkan menjadi simbol pendidikan politik bukan hanya bagi pelajar melainkan juga bagi masyarakat luas.

“Iya sesuai tema, sila ke 4 dari Pancasila. Yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Ini harus menjadi pembelajaran demokrasi bagi semua, baik pelajar, juga masyarakat,” kata Didi di lokasi kegiatan.

Baca Juga:  Hore! Hardiknas 2022, Pemprov Jabar Perbolehkan Study Tour dan Perpisahan Sekolah

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam sambutannya menyerukan pembentukan karakter masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut dia, hal ini penting untuk menjaga aset-aset hasil pembangunan yang telah tercipta selama kurang lebih 10 tahun terakhir dalam masa kepemimpinan dirinya sebagai Bupati.

“Kenapa Situ Wanayasa tidak seperti Situ Buleud yang hari ini menjadi Taman Sri Baduga?. Sebab nanti, kalau dibangun malah hilang hasil pembangunannya. Situ Buleud sudah ada pagar tinggi yang menjaga, jadi aman. Problem di kita hari ini adalah soal karakter,” ucap Dedi.

Baca Juga:  Besok, ORI Akan Catatkan Rekor Baru Untuk Sanggar Seni Di Purwakarta

Bendera Merah Putih dan aksesoris lain dengan nuansa sama yang dibawa oleh warga, turut memeriahkan kegiatan ini. Hal ini karena suasana perayaan HUT RI ke-72 di seluruh desa dalam lingkup wilayah Kecamatan Wanayasa belum berakhir.

Usai dibuka dengan aksi teaterikal dari kelompok teater Sukmasarakan pimpinan Ayi Kurnia Iskandar, kegiatan ini akan ditutup oleh pagelaran Wayang Golek dari Lingkung Seni Putera Kahuripan, pimpinan Dalang Cilik Yudhistira Manunggaling Rahmaning Hurip, putera dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat