“Terlepas dari dia maling atau enggak, dia itu seorang anak disabilitas mental. Kenapa harus dihakimi sampai separah itu?” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Asep mengatakan dirinya mengenal R sejak tahun lalu saat ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Pasar Cikampek.
Saat itu, R berjalan tanpa busana dan segera dievakuasi oleh Dinsos ke rumah singgah sebelum akhirnya dikembalikan ke keluarganya di Purwakarta.
“Waktu itu kita mandikan, kita evakuasi di rumah singgah, terus kita anterin ke Purwakarta,” katanya.
Menurut Asep, R selama ini diasuh oleh ibu dan kakak asuh yang dengan sukarela merawatnya. Kondisi keluarga yang serba terbatas membuat R hidup dalam situasi rentan dan butuh perhatian khusus.





