Selain memanggil pihak sekolah, jajaran Disdik juga akan menjenguk langsung korban di rumahnya.
“Kami ingin memastikan kondisi korban sekaligus memberikan pendampingan,” tambah Sadiyah.
Sebelumnya, siswi berinisial AA diduga kerap menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya.
Sang ibu, Anies Kusmiati, mengaku anaknya sering dipukul hingga sakit kepala, pulang sekolah sambil menangis, bahkan tasnya rusak pada Rabu, 3 September 2025.
AA juga disebut kerap diperlakukan tidak adil, mulai dari tidak diikutsertakan dalam kegiatan pramuka hingga tidak dimasukkan dalam grup WhatsApp kelas, sehingga sering terlambat mendapatkan informasi tugas.