Laporan keuangan juga menunjukkan total aset daerah per 31 Desember 2024 mencapai Rp46,14 triliun, dengan komposisi terbesar berasal dari aset tetap dan investasi jangka panjang. Sementara itu, kewajiban daerah tercatat Rp2,95 triliun dan ekuitas mencapai Rp43,18 triliun.
Dalam laporan operasional, Pemprov Jabar juga membukukan surplus operasional sebesar Rp813,64 miliar dan surplus non-operasional Rp22,99 miliar, sehingga total surplus mencapai Rp836,63 miliar.
Kinerja positif ini juga tercermin dalam laporan arus kas. Saldo kas daerah naik signifikan dari Rp800,40 miliar di awal tahun menjadi Rp1,75 triliun di akhir tahun. Peningkatan kas tersebut didorong oleh arus masuk dari aktivitas operasional, meskipun investasi dan pembiayaan mencatat arus kas keluar.
Lebih lanjut, peningkatan ekuitas daerah dari Rp42,29 triliun menjadi Rp43,18 triliun menandai keberhasilan tata kelola fiskal yang sehat sepanjang tahun 2024.
“Seluruh capaian ini adalah hasil kerja sama erat antara pemerintah daerah, DPRD, dan seluruh pemangku kepentingan. Kita patut bersyukur karena opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dapat kita pertahankan selama 14 tahun berturut-turut,” ujar Erwan menutup laporan. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
