JABARNEWS | BANDUNG – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Jawa Barat hingga 30 September 2025 mencatat hasil positif. Pendapatan negara mencapai Rp102,51 triliun atau 66,57% dari target, sementara realisasi belanja mencapai Rp87,04 triliun atau 71,73% dari pagu.
Dengan capaian ini, Jawa Barat mencatat surplus regional sebesar Rp15,47 triliun, memperkuat posisi APBN sebagai instrumen kebijakan fiskal dalam mendukung program prioritas nasional Asta Cita untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
Pertumbuhan Penerimaan Negara dan Efisiensi Belanja
Pendapatan negara tumbuh 5,62% secara tahunan, ditopang oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp74,45 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp6,03 triliun. Penerimaan pajak didorong oleh pertumbuhan Pajak Penghasilan (PPh) terutama PPh Badan dan PPh Final yang naik 6,61%.
Di sisi lain, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp22,03 triliun, tumbuh 4,01% meski penerimaan bea masuk turun akibat kebijakan swasembada pangan. Kementerian Keuangan melalui DJBC Jawa Barat juga intens melakukan pengawasan rokok ilegal, dengan 1.875 penindakan dan potensi penerimaan negara yang diselamatkan mencapai Rp58,03 miliar.
Realisasi belanja negara mencapai Rp87,04 triliun, sedikit melambat 6,96% dibanding tahun sebelumnya akibat kebijakan efisiensi belanja barang dan modal. Meski demikian, Transfer ke Daerah (TKD) tetap tumbuh 2,21% dengan realisasi Rp59,89 triliun, mendukung pemerataan pembangunan di seluruh kabupaten/kota.





