“Aurora mendorong pengunjung keluar dari rutinitas pengamatan yang biasa. Ia menempatkan berjalan sebagai bentuk pembebasan, dan ketidakjelasan sebagai ruang penemuan,” kata Lisa.
Aurora juga menyoroti hubungan antara visibilitas dan ketidakjelasan. Ia berpendapat bahwa justru dalam keterbatasan pandangan, manusia menemukan keinginan untuk memahami.
“Kalau kita melihat segalanya, mungkin kita tidak melihat apa pun,” ujar Aurora sambil menjelaskan salah satu karyanya, Sailing the Duck Weed, yang mengajak publik untuk menyelami pengalaman berjalan di ruang artistik dengan cara performatif.
Pemilik ArtSociates, Andonowati, mengakui bahwa karya Aurora memiliki kompleksitas tinggi yang sulit dipasarkan secara konvensional.
“Karya Aurora adalah karya portfolio, dan ia sudah termasuk seniman level biennale. Tapi terus terang, saya sendiri belum tahu bagaimana cara menjualnya. Karena itu, ia belum berada di bawah manajemen ArtSociates,” ujar Andonowati di sela pembukaan.





