“TPS kita tutup bergilir agar bisa dikosongkan dulu. Setelah kosong, baru TPS lain dibuka,” jelasnya.
Dari hasil pengawasan di 19 titik pasar, selain Gedebage, TPS Ciwastra juga menjadi sorotan dengan penumpukan sekitar 500 meter kubik.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Bandung menyiapkan tiga langkah strategis:
- Pendataan ulang terhadap volume sampah dari berbagai sumber, seperti rumah tangga dan pasar.
- Pengosongan bergilir TPS untuk mengurangi penumpukan di titik-titik tertentu.
- Percepatan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah, seperti RDF (Refuse Derived Fuel) dan teknologi thermal, yang akan dimulai 25 April 2025.
“Pengolahan terbesar sekarang baru ada di Tegalega, Cicukang Holis, dan Bandung Kulon. Itu belum cukup, makanya kita percepat,” ujarnya.
Pemkot juga terus mendorong program pengurangan sampah dari hulu melalui Kang Pisman dan Buruan SAE, bekerja sama dengan tim PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan.