JABARNEWS | BANDUNG – Gemerlap cahaya dan alunan musik menutup indah perhelatan Bandung Fair 2025 di Kiara Artha Park, Sabtu (1/11/2025) malam. Ribuan warga tumpah ruah menikmati suasana penuh euforia ketika Virzha naik ke panggung utama. Dengan suara khasnya yang menggema di tengah langit Bandung, ia menandai akhir perjalanan festival lima hari yang memadukan budaya, kuliner, seni, dan pariwisata.
Riuh Pesta Rakyat di Jantung Kota
Sejak sore, semilir angin Bandung membawa aroma kuliner yang menggoda dari berbagai penjuru Kiara Artha Park. Musik mengalun, lampu berkelap-kelip, dan senyum warga menyatu dalam harmoni yang menggambarkan semangat khas Kota Kembang. Masyarakat tampak menikmati setiap sudut festival, dari panggung pertunjukan hingga deretan booth UMKM yang menampilkan produk lokal dengan sentuhan kreatif.
Tasya, warga asal Bandung, mengaku sangat bahagia bisa hadir langsung di acara yang untuk pertama kalinya digelar tahun ini.
“Kesannya happy banget, senang banget. Banyak booth menarik, kuliner juga enak-enak. Apalagi ada Virzha, jadi makin semangat!” ujarnya penuh antusias.
Sementara itu, Raka, pengunjung lain yang datang bersama teman-temannya, mengaku terkesan dengan suasana acara yang begitu meriah.
“Seru banget! Acaranya rame, meriah, pokoknya asik. Harapannya tahun depan bisa lebih besar lagi dan makin banyak UMKM yang ikut,” katanya dengan semangat.
Namun, di tengah kemeriahan itu, ada pula harapan untuk perbaikan ke depan. Intan, warga yang datang bersama keluarga, berharap agar acara tahun depan lebih tertata dan ramah cuaca.
“Harapannya tahun depan acaranya di tempat indoor biar enggak kehujanan. Tapi secara keseluruhan, keren banget sih,” tuturnya sambil tersenyum puas.
Menyatukan Budaya, Kreativitas, dan Dunia
(Bandung, Minggu 2 November 2025) — Selama lima hari penyelenggaraan, mulai 28 Oktober hingga 1 November 2025, Bandung Fair menjadi ruang perjumpaan lintas budaya yang memikat. Festival ini bukan sekadar pameran, melainkan jembatan yang menyatukan semangat pelaku lokal dan internasional.
Dengan tema “Taste the Culture, Meet the World”, festival ini memadukan kelezatan kuliner nusantara dengan warna-warni budaya global. Lebih dari 500 pelaku usaha lokal dan 259 peserta internasional dari berbagai negara seperti Rusia, Turki, Filipina, Meksiko, hingga Amerika Serikat turut berpartisipasi.
Pemerintah Kota Bandung merancang kegiatan ini bukan hanya untuk mempromosikan pariwisata, tetapi juga untuk mempertegas posisi Bandung sebagai Kota Kreatif Dunia versi UNESCO. Melalui semangat kolaborasi, Bandung Fair menampilkan bahwa budaya dapat menjadi jembatan diplomasi yang indah—menghubungkan rasa, karya, dan kebersamaan.
Bandung Fair, Panggung UMKM dan Ekonomi Kreatif
Di balik gemerlap panggung dan ramainya pengunjung, Bandung Fair 2025 juga menjadi ruang bagi UMKM untuk menunjukkan potensi dan inovasi. Berbagai produk lokal—dari fesyen, kriya, hingga kuliner khas—menarik perhatian ribuan pengunjung yang datang untuk menikmati sekaligus berbelanja karya anak bangsa.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung, Budhi Rukmana, menegaskan pentingnya acara ini sebagai wadah kolaborasi lintas pelaku ekonomi kreatif.
“Acara ini bukan hanya ajang promosi, tapi juga sarana edukasi dan hiburan bagi masyarakat. Kami ingin Bandung Fair menjadi simbol kolaborasi, kreativitas, dan semangat gotong royong masyarakat Bandung,” jelasnya.
Dengan semangat tersebut, festival ini tak hanya memperkuat jejaring bisnis antar pelaku usaha, tetapi juga memperluas jangkauan produk Bandung ke pasar global. Di setiap sudut taman, terlihat interaksi antara pengrajin, pengunjung, hingga delegasi internasional—semuanya terjalin dalam suasana penuh kehangatan dan saling menghargai.
Virzha Menutup Meriah, Bandung Menyala
Malam penutupan menjadi puncak yang paling dinantikan. Ketika Virzha muncul di panggung utama, sorak-sorai langsung menggema memenuhi langit Bandung. Penyanyi bersuara kuat itu membawakan sejumlah lagu populer seperti Tentang Rindu dan Aku Lelakimu. Setiap bait lagu mengalun penuh emosi, menggetarkan ribuan hati yang hadir malam itu.
> “Terima kasih Bandung! Kalian luar biasa malam ini,” seru Virzha dari atas panggung, disambut gemuruh tepuk tangan penonton yang tak henti-hentinya bersorak.
Dentuman musik, cahaya warna-warni, dan semangat masyarakat berpadu menjadi harmoni yang menutup seluruh rangkaian acara dengan sempurna. Suasana malam itu tak sekadar pesta hiburan, tetapi juga perayaan jati diri Bandung sebagai kota yang hidup dari kreativitas, budaya, dan kebersamaan.
Bandung Fair 2025 pun resmi berakhir dengan catatan manis: sebuah momentum yang menyatukan warga, pelaku usaha, dan wisatawan dalam satu ruang yang penuh energi positif, semangat inovasi, dan rasa cinta pada budaya lokal.





