JABARNEWS | BANDUNG – Sejumlah karyawan Bandung Zoo turun ke Jalan Tamansari menggalang donasi untuk pakan satwa pada Jumat (12/12/2025).
Mereka mengklaim lebih dari 700 ekor satwa terancam kelaparan akibat keterbatasan pakan dan operasional sejak kebun binatang ditutup untuk umum pada 6 Agustus 2025.
Namun, Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) membantah adanya krisis keuangan.
Juru Bicara YMT, Ully Rangkuti, menegaskan Bandung Zoo tidak memerlukan donasi publik karena lembaga yang menaungi kebun binatang itu masih memiliki dana operasional yang cukup.
“Dana yang tersedia sampai dengan 16 Juli 2025 mencapai sekitar Rp7,3 miliar. Dana itu berupa uang tunai sebesar Rp5,9 miliar dan sisanya berada di dua rekening atas nama Yayasan Margasatwa Tamansari,” kata Ully di Bandung, Jumat (12/12/2025).
Menurut Ully, dana tersebut seharusnya mencukupi untuk kebutuhan pakan satwa, pembayaran gaji karyawan, serta kebutuhan operasional rutin seperti listrik dan air meskipun kebun binatang telah ditutup selama empat bulan.
Meski dana diklaim tersedia, secara de facto pengelolaan Bandung Zoo termasuk penguasaan keuangan dan manajemen karyawan berada di tangan pihak internal yang berpihak kepada dua mantan petinggi YMT, Bisma Bratakoesoema dan Sri Devi.





