“Kami fokus meringankan beban warga. Banyak peralatan rumah tangga rusak atau hilang akibat banjir,” ujar Asep.
Untuk rumah-rumah yang mengalami kerusakan berat, saat ini Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Cianjur tengah melakukan proses pendataan dan verifikasi.
“Pendataan dilakukan untuk melihat kerusakan struktural, seperti dinding jebol atau kerusakan bangunan lain secara menyeluruh. Ini akan menjadi dasar pengajuan bantuan sosial ke Dinas Sosial,” kata Asep.
BPBD juga merekomendasikan penertiban bangunan yang berdiri di atas atau terlalu dekat dengan bantaran sungai. Menurut Asep, keberadaan bangunan-bangunan tersebut mempersempit aliran sungai dan berkontribusi terhadap terjadinya banjir.
“Penataan ulang harus dilakukan oleh dinas teknis agar tidak ada lagi bangunan yang menghambat aliran sungai dan memicu banjir,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News